Korban tewas virus corona AS mencapai puncak yakni 23.000 kasus



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Menurut penghitungan Reuters, angka kematian di AS akibat virus corona mencapai 23.000 kasus pada hari Senin. Para pejabat AS mengatakan, kondisi terburuk virus corona mungkin sudah berakhir dan wabah bisa mencapai puncaknya minggu ini.

Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, telah mencatat lebih banyak kematian dari COVID-19 daripada negara lain. Secara total, AS mencatatkan hampir 570.000 kasus hingga Senin dengan lebih dari 1,8 juta kasus yang dilaporkan secara global.

Baca Juga: 671 orang meninggal, Gubernur New York: Pandemi terburuk sudah berakhir


Kematian yang dilaporkan pada hari Minggu berjumlah 1.513 kasus, atau peningkatan terkecil sejak 1.309 orang meninggal pada 6 April. Jumlah kematian terbesar, lebih dari 10.000, berada di negara bagian New York dengan konsentrasi di dalam dan sekitar New York City, kota terpadat di AS dengan populasi sekitar 8,4 juta orang.

Mengutip Reuters, Wyoming melaporkan kematian virus korona pertamanya pada hari Senin. Ini merupakan negara bagian terakhir di AS yang melaporkan kematian dalam wabah tersebut.

Baca Juga: Ramalan suram ekonomi AS: PDB akan terkontraksi 30% pada kuartal kedua, 5% pada 2020

Pembatasan tinggal di rumah untuk mengekang penyebaran penyakit, di tempat selama berminggu-minggu di banyak wilayah Amerika Serikat, telah menyebabkan dampak yang menyakitkan pada perekonomian. Dengan ditutupnya bisnis dan pembatasan perjalanan, para pejabat dan anggota parlemen saat ini tengah memperdebatkan apakah aman untuk mulai membuka kembali beberapa sektor.

Pemerintahan Trump telah mengindikasikan 1 Mei sebagai tanggal potensial untuk meredakan pembatasan sambil mendesak kehati-hatian.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie