KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus tertekan wabah virus corona. Pada Rabu (18/3) rupiah di pasar spot ditutup Rp 15.223 per dolar AS. Melemah 0,33% dibanding hari sebelumnya. Sedang, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah sebesar 0,92% di posisi Rp 15.223 per dollar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan virus corona masih menjadi sentimen utama pelemahan rupiah. Imbas dari meningkatnya jumlah korban akibat virus corona di Indonesia menyebabkan aliran dana investor asing keluar.

Baca Juga: Rupiah diramal tak banyak bergerak usai BI umumkan kebijakan suku bunga esok hari

Adanya imbauan Presiden Republik Indonesia untuk work from home (WFH) mulai terlihat hasilnya. Aktivitas di pusat perbelanjaan pun mulai terlihat sepi. Imbauan itu dikeluarkan Jokowi guna mengurangi penyebaran virus corona. Meski begitu, itu juga berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat.

“Kemungkinan akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Reny.

Senada dengan Reny, Analis HFX Berjangka Ady Pangestu juga melihat tren menurunnya rupiah masih dipengaruhi oleh perkembangan virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Penerimaan pajak tertekan pelemahan harga minyak dan kurs rupiah

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dijadwalkan Kamis (19/3) selesai kemungkinan akan membuat rupiah sedikit terangkat meski tidak signifikan. Sementara, Reny melihat BI akan cenderung lebih hati-hati dalam menentukan kebijakan. Sehingga potensi suku bunga acuan turun relatif kecil.

Ady menghitung rupiah Kamis ini akan bergerak di rentang Rp 15.200 – Rp 15.250 per dolar AS. Sementara, Reny menghitung rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.050 – Rp 15.380 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati