Korea Selatan: Balon Sampah dari Korea Utara Berisi Pakaian Usang dan Fases Manusia



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Di antara sampah yang dikirim dengan balon melintasi perbatasan dari Korea Utara terdapat artikel dengan karakter Hello Kitty, pakaian yang sangat usang, dan tanah yang mengandung jejak feses manusia dan parasite.

Hal tersebut dibeberkan oleh Korea Selatan melalui Kementerian Unifikasi pada hari Senin (24/6).

Sebagai informasi, Korea Utara telah menerbangkan balon yang membawa sampah sejak akhir Mei, dengan ratusan mendarat di Korea Selatan.


Korea Selatan mengerahkan unit bahan peledak militer dan tim perang kimia dan biologi untuk memeriksa objek tersebut.

“Barang-barang tersebut juga termasuk pakaian yang disumbangkan dari Selatan yang dipotong-potong dan sampah umum yang tampaknya dikumpulkan dengan tergesa-gesa, kata Kementerian Unifikasi Selatan,” yang menangani urusan Korea Utara, dalam sebuah laporan.

Korea Utara mengatakan bahwa balon-balon tersebut adalah pembalasan terhadap kampanye propaganda oleh para pembelot dan aktivis Korea Utara di Selatan yang secara teratur mengirim balon membawa makanan, obat-obatan, uang, dan selebaran yang mengkritik para pemimpin Korea Utara.

“Parasit dan DNA manusia ditemukan di tanah dalam beberapa kantong plastik, yang menunjukkan bahwa itu berisi pupuk yang menggunakan feses manusia,” kata kementerian unifikasi.

Korea Utara, yang mengalami kekurangan pangan kronis, bergantung pada Korea Selatan untuk pengiriman besar pupuk kimia hingga bantuan tersebut dihentikan pada tahun 2007 saat Pyongyang mempercepat pengembangan senjata.

Sampah tersebut berisi pakaian usang dengan karakter Mickey Mouse, Winnie the Pooh, dan Hello Kitty serta kaus kaki, sarung tangan, dan pakaian anak-anak yang banyak ditambal, masker dengan kain yang dijahit tangan dan dua lapis kemeja yang dijahit bersama.

Pada Senin malam, militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan balon yang tampaknya membawa sampah.

Korea Utara pekan lalu memperingatkan akan mengirim lebih banyak balon yang membawa sampah.

Editor: Yudho Winarto