Korea Selatan dan AS Bakal Latihan Militer Bersama untuk Hadapi Ancaman Rudal Korut



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan dan Amerika Serikat akan memulai latihan militer musim panas tahunan minggu depan untuk meningkatkan kemampuannya untuk melawan senjata dan ancaman dunia maya Korea Utara, kata sejumlah pejabat pada hari Senin.

Latihan Ulchi Freedom Shield, yang akan berlangsung dari tanggal 19 hingga 29 Agustus, diadakan saat Korea Utara terus mengembangkan program nuklir dan rudalnya serta mencoba meluncurkan satelit pengintaian.

Latihan tersebut akan mencerminkan "ancaman nyata" di semua domain, termasuk ancaman rudal Korea Utara tetapi juga gangguan GPS, serangan dunia maya, dan pelajaran lain yang dipelajari dari insiden baru-baru ini, kata militer kedua negara dalam sebuah pernyataan.


Baca Juga: Korea Utara Dilanda Banjir Dahsyat, Putin Tawarkan Bantuan Kemanusiaan

Aliansi tersebut "akan semakin memperkuat kemampuan dan posturnya untuk mencegah dan mempertahankan diri dari senjata pemusnah massal," kata Kolonel Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dalam sebuah pengarahan.

Lee mengatakan militer Korea Selatan juga akan mendukung latihan pertahanan sipil Ulchi yang dipimpin pemerintah secara serentak, yang merupakan salah satu skenario serangan nuklir oleh Korea Utara.

Sekitar 19.000 tentara Korea Selatan, serupa dengan tahun lalu, akan mengambil bagian dalam 48 putaran latihan lapangan gabungan, termasuk manuver lapangan, tembakan langsung, dan latihan amfibi, katanya.

Kolonel Ryan Donald, juru bicara Pasukan AS di Korea, mengatakan latihan tahunan tersebut merupakan salah satu latihan terbesar di kawasan Indo-Pasifik, dan akan diikuti oleh negara-negara anggota Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pyongyang telah lama mengecam sekutu karena memicu ketegangan dengan latihan militer, menyebutnya sebagai latihan untuk perang nuklir.

Seoul dan Washington mengatakan latihan tersebut bersifat defensif dan merupakan respons terhadap ancaman Korea Utara.

Baca Juga: Negara-negara Indo-Pasifik Berbonodong-Bondong Bergabung ke KTT NATO, Ada Apa?

Editor: Tri Sulistiowati