JAKARTA. Pemerintah Korea Selatan terus mendorong pebisnisnya untuk ekspansi usaha ke Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN dan populasi keempat terbesar di dunia. Menurut data pemerintah Korea Selatan, selama tahun 2016, perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan menyentuh angka US$ 14,8 miliar. Cho Tae Young, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara investasi yang paling penting bagi Korea Selatan. Selain memiliki teritorial dan jumlah populasi yang besar, kedua negara memiliki sejarah panjang hubungan perdagangan. "Indonesia adalah negara pertama yang beli T15 jet fighter yang dibuat Korea, Indonesia juga negara pertama yang beli kapal selam buatan Korea," ujar Cho di Jakarta, Kamis (13/7). Indoneisa adalah negara kesebelas terbesar yang memiliki hubungan dagang dengan Korea Selatan. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara emerging market terbesar di ASEAN dengan menyumbang 40% GDP untuk ASEAN. Oleh karena itu, dirinya mengatakan bahwa investasi di Indonesia merupakan langkah tepat.
Korea Selatan dorong investasi di Indonesia
JAKARTA. Pemerintah Korea Selatan terus mendorong pebisnisnya untuk ekspansi usaha ke Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN dan populasi keempat terbesar di dunia. Menurut data pemerintah Korea Selatan, selama tahun 2016, perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan menyentuh angka US$ 14,8 miliar. Cho Tae Young, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara investasi yang paling penting bagi Korea Selatan. Selain memiliki teritorial dan jumlah populasi yang besar, kedua negara memiliki sejarah panjang hubungan perdagangan. "Indonesia adalah negara pertama yang beli T15 jet fighter yang dibuat Korea, Indonesia juga negara pertama yang beli kapal selam buatan Korea," ujar Cho di Jakarta, Kamis (13/7). Indoneisa adalah negara kesebelas terbesar yang memiliki hubungan dagang dengan Korea Selatan. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara emerging market terbesar di ASEAN dengan menyumbang 40% GDP untuk ASEAN. Oleh karena itu, dirinya mengatakan bahwa investasi di Indonesia merupakan langkah tepat.