Korea Selatan-Jepang memanas, Trump kirim John Bolton sambangi kedua negara



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton melakukan perjalanan ke Jepang dan Korea Selatan, guna mendamaikan kedua negara yang tengah bersengketa soal perdagangan tersebut.

Seperti diberitakan Reuters, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa Bolton berencana untuk melanjutkan pembicaraan dengan sekutu penting dari negeri Paman Sam.

Baca Juga: Jelang rapat dewan gubernur bulan ini, BOJ makin memelototi perkembangan ekonomi


Sebelumnya Presiden AS Donald Trump menawarkan bantuan untuk meredakan ketegangan dalam perselisihan politik dan ekonomi antara dua sekutu terbesar Amerika Serikat di Asia tersebut. Di mana perselisihan kedua negara ini bisa mengancam pasokan chip memori dan industri smartphone global.

Ketegangan yang berkepanjangan, terutama karena masalah kompensasi bagi warga Korea Selatan yang pernah menjadi korban kerja paksa Jepang selama Perang Dunia II, semakin memburuk pada bulan ini karena Jepang membatasi ekspor bahan-bahan berteknologi tinggi ke Korea Selatan.

Jepang sendiri telah membantah bahwa perselisihan tentang kompensasi tersebut berada di belakang pembatasan ekspor. 

Baca Juga: China Southern Airlines akan mendapat suntikan modal dari tiga investor

Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Jumat lalu bahwa Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah bertanya kepadanya apakah AS bisa terlibat dalam permasalahan ini.

Hal ini dibenarkan oleh juru bicara Moon yang menyebut sang presiden telah meminta bantuan Trump pada pertemuan mereka di Seoul pada 30 Juni lalu.

Baca Juga: British Airways menutup rute penerbangan ke Kairo selama tujuh hari ke depan

Selama perjalanannya, Bolton juga kemungkinan akan mencari dukungan untuk inisiatif AS guna meningkatkan pengawasan jalur pelayaran Timur Tengah yang vital. Pasalnya hal ini kurang mendapat respons yang memuaskan dari para sekutunya yang enggan meningkatkan ketegangan dengan Iran.

Editor: Tendi Mahadi