Korea Selatan Konfirmasi Kasus Pertama Infeksi Cacar Monyet



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mengkonfirmasi kasus pertama infeksi cacar monyet (monkeypox) pada hari ini (22/6). Hal tersebut mulai memicu kekhawatiran atas kemungkinan penyebaran virus tersebut di masyarakat yang lebih luas.

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), pasien pertama tersebut tiba di Bandara Internasional Incheon dari Jerman pada Selasa (21/6) pukul 4 sore, dan telah dites positif terkena virus yang menyebabkan infeksi cacar monyet.

Pasien tersebut telah menjalani perawatan isolasi di Incheon Medical Center, yang berada di sebelah barat Seoul, sejak tiba di Korea Selatan.

KDCA menaikkan tingkat risiko cacar monyet dari "perhatian" menjadi "hati-hati" dan memutuskan untuk meningkatkan tindakan terhadap penyebaran virus tersebut.

Selain itu, seorang warga asing yang dirawat di rumah sakit di Busan, setelah menunjukkan kemungkinan gejala cacar monyet, dinyatakan negatif. Orang itu tiba di Korea Selatan pada hari Senin (20/6) dan dirawat di rumah sakit Busan pada hari Selasa.

Baca Juga: Singapura Mengonfirmasi Satu Kasus Cacar Monyet

Virus, yang secara tradisional terbatas pada wilayah di Afrika Tengah dan Barat, dapat menyebabkan gejala yang meliputi demam, menggigil, ruam dan lesi.

Setelah sejumlah negara mengkonfirmasi kasus perdana cacar monyet, Korea Selatan mulai waspada terhadap potensi masuknya infeksi monkeypox karena tingkat perjalanan internasional muali meningkat setelah pelonggaran pembatasan Covid-19.

Otoritas kesehatan Korea Selatan telah menetapkan cacar monyet sebagai penyakit menular tingkat dua dari sistem empat tingkat. Saat ini, 22 penyakit menular termasuk Covid-19, kolera, dan cacar air termasuk dalam kategori yang sama.

Para pejabat mengatakan pekan lalu, pemerintah sedang berusaha untuk mengimpor obat antivirus tecovirimat untuk 500 orang bulan depan.

Baca Juga: Cara Membedakan Gejala Cacar Monyet dengan Cacar Air

Pasien cacar monyet akan dirawat dalam isolasi di rumah sakit khusus dan masa isolasi mandiri 21 hari sedang dipertimbangkan bagi mereka yang memiliki risiko tinggi penularan setelah kontak dekat dengan pasien cacar monyet, kata otoritas kesehatan.

Editor: Anna Suci Perwitasari