Korea Selatan siap perkuat aliansi dengan AS di bawah kepemimpinan Biden



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Korea Selatan Moon Jae In pada hari Kamis (4/2) menghubungi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melalui telepon. Kedua pemimpin negara membicarakan masa depan aliansi kedua negara yang hendak dieprkuat.

Diskusi melalui telepon ini terjadi setelah Moon mengajukan diri untuk menjadi mediator antara AS dan Korea Utara dalam pembicaraan denuklirisasi yang buntu sejak tahun 2019.

"Kami akan selalu berdiri bersama saat kami bekerja untuk perdamaian Semenanjung Korea dan mengatasi tantangan global," ungkap Moon seperti dikutip dari Reuters.


Ke depannya Moon berharap pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara bisa kembali berjalan dan menemukan hasil yag bisa diterima kedua belah pihak.

Pada hari Rabu (3/2), Menteri Unifikasi Korea Selatan juga meminta AS untuk secara flesksibel memberlakukan sanksi yang bertujuan mengekang program nuklir Korea Utara demi menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi.

Baca Juga: Korea Utara minim donasi dari negara lain sampai awal tahun ini

Pembicaraan denuklirisasi antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mantan Presiden AS Donald Trump berjalan cukup baik pada tahun 2018 lalu. 

Sayangnya pada pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, tahun 2019, kedua negara gagal mencapai kesepakatan. Proses denuklirisasi pun masih buntu hingga saat ini.

Dalam obrolan yang berlangsung pagi ini, Moon juga menyambut baik upaya AS di bawah Biden yang semakin serius menghadapi bahaya pandemi. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga secara global.

Secara khusus Moon bahkan menyebut momen ini sebagai "kembalinya Amerika", merujuk pada keputusan Biden untuk mulai aktif menghadapi tantangan global seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, hingga polarisasi ekonomi.

Selanjutnya: Korea Selatan: Korea Utara tambah unit rudal dan perkuat pasukan khusus