Korea Utara dikabarkan masih akan menambakkan rudal lagi pada bulan Agustus ini



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Peluncuran rudal oleh Korea Utara (Korut) tidak melanggar janji yang dibuat oleh pemimpin Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump. Namun, seorang pejabat senior di negeri Paman Sam mengatakan akibat kejadian itu upaya untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi masih diragukan.

Media pemerintah Korea Utara melaporkan, Kim mengawasi uji coba penembakan pertama dari "sistem peluncuran roket berganda kaliber besar jenis baru" pada hari Rabu.

Enam enam hari sebelumnya, Korut juga dua rudal balistik jarak pendek yang serupa. Peluncuran rudal pertama itu dilakukan pasca Kim dan Trump bertemu pada 30 Juni dan setuju untuk menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi yang macet.

Sementara, peluncuran roket terbaru tersebut dimaksudkan untuk memberi tekanan pada Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menghentikan latihan militer yang akan datang dan datang ketika para diplomat menyilangkan wilayah minggu ini dengan harapan memulai kembali perundingan.

“Penembakan rudal ini tidak melanggar janji yang dibuat Kim Jong Un kepada presiden tentang rudal balistik jarak antarbenua,” kata penasihat keamanan nasional AS John Bolton dalam sebuah wawancara dengan Fox Business News.

Sementara, Badan intelijen Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa tes rudal Korea Utara akan di dilakukan lagi pada Agustus. Hal itu dikatakan oleh kantor berita Yonhap.

Profesor Institut Teknologi Massachusetts, Vipin Narang mengatakan tes rudal itu adalah bagian dari pendekatan pemimpin Korea Utara terhadap diplomasi. "Dia mengatakan akan membutuhkan lebih dari sekedar operasi foto untuk membuat segalanya bergerak," ujarnya.

Editor: Handoyo .