KONTAN.CO.ID - Korea Utara pada hari Kamis (30/11) menegaskan tidak akan menegosiasikan kedaulatannya dengan Amerika Serikat karena dianggap bermuka dua. Ketegasan ini disampaikan oleh media resmi Korea Utara, KCNA, mengutip perkataan pejabat tinggi Pyongyang yang sekaligus adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong. Kim menilai, AS selalu menunjukkan sikap bermuka dua dan standar ganda karena menawarkan dialog sambil meningkatkan aktivitas militer di sekitar Korea. Kim juga mengkritik sikap AS yang mengecam peluncuran satelit mata-mata pertama Korea Utara pekan lalu.
Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield dan Duta Besar Korea Utara Kim Song bahkan sempat berseteru di rapat Dewan Keamanan PBB hari Senin (27/11). Keduanya berpendapat bahwa aktivitas militer negara mereka bersifat defensif. Baca Juga: Utusan AS dan Korea Utara Berseteru di Rapat Dewan Keamanan PBB Dalam laporan terbaru KCNA, Kim Yo Jong mengatakan Thomas-Greenfield menyoroti upaya untuk membuka kembali perundingan dengan Korea Utara. "Kami sekali lagi menegaskan kepada AS bahwa mereka meminta DPRK (Korea Utara) untuk menetapkan waktu dan agenda untuk melanjutkan hubungan dialog Korea Utara-AS," kata Kim. Kim menegaskan bahwa kedaulatan sebuah negara merdeka tidak akan pernah bisa menjadi agenda perundingan. Atas dasar itu, Pyongyang tidak akan pernah bertatap muka dengan Washington untuk tujuan tersebut. "Standar ganda dan praktik sewenang-wenang yang dilakukan Washington, bukan program luar angkasa negaranya, yang merusak perdamaian dan stabilitas regional," lanjut Kim. Baca Juga: Satelit Mata-Mata Korea Utara Mulai Memantau Gedung Putih dan Pentagon