Korea Utara Gelar Acara Besar-besaran Tanpa Masker, Klaim Krisis Covid-19 Berakhir



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara mengadakan acara publik besar-besaran tanpa masker untuk pertama kalinya sejak mendeklarasikan darurat Covid-19 pada Mei, hanya beberapa hari setelah mengatakan krisis virus coronanya berakhir. Acara ini digelar untuk menghormati para veteran perang Korea tahun 1950-1953.

Mengutip Reuters, Rabu (27/7), foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah pada Rabu menunjukkan ribuan peserta pada upacara tahunan tersebut tidak menggunakan masker. Termasuk pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa dan veteran berseragam.

Korea Utara awal bulan ini mengatakan bahwa mereka berada di jalur untuk akhirnya meredakan krisis Covid-19 pertama yang diumumkan secara publik. Bahkan ketika negara tetangganya di Asia memerangi kebangkitan infeksi yang didorong oleh subvarian Omicron.


Baca Juga: Korea Utara Konsisten Gunakan Pengobatan Tradisional Koryo untuk Melawan Covid-19

Kantor berita resmi KCNA pada hari Rabu melaporkan 18 kasus demam baru untuk hari Senin, hari ketiga berturut-turut penghitungannya di bawah 100 setelah mencapai 390.000 pada bulan Mei. Dikatakan 99,99% dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya.

Korea Utara tidak pernah mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dites positif Covid-19. Tampaknya negara itu kekurangan pasokan pengujian. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bulan lalu situasinya bisa semakin buruk.

Upacara veteran di Pyongyang pada hari Selasa adalah untuk memperingati ulang tahun ke-69 dari gencatan senjata Perang Korea 27 Juli, yang membuat kedua Korea secara teknis masih berperang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang memberikan pidato pada upacara 2020, tidak menghadiri acara tersebut. Kim belum terlihat di media pemerintah sejak 8 Juli, menandai ketidakhadiran publik terlama tahun ini.

Baca Juga: Korea Utara Klaim Hampir Berhasil Meredakan Krisis Akibat Covid-19

Pejabat Seoul dan Washington mengatakan Korea Utara telah membuat persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017. 

Menteri unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea mengatakan pada hari Selasa bahwa ada "kemungkinan" uji coba pada saat peringatan itu.

Editor: Herlina Kartika Dewi