KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Korea Utara kembali membuka pintu masuk bagi kelompok turis asing setelah ditutup dalam empat tahun akibat pandemi Covid-19. Rombongan turis Rusia akan jadi yang pertama memasuki negara tersebut. Mereka akan melakukan perjalanan selama empat dan berangkat pada 9 Februari 2024. Menurut laporan NK News dilansir Bloomberg, Jumat (12/1), tur tersebut disiapkan oleh agen perjalanan yang berbasis di Vladivostok, Rusia, serta diatur oleh pemerintah wilayah Primorsky Krai di Rusia Timur yang berbatasan dengan Korea Utara. Harga perjalana empat hari itu mulai dari US$ 750.
Sementara itu, Kyoto Tours, salah satu lembaga perjalan besar untuk Korea Selatan, mengatakan dalam situsnya bahwa rombongan turis Rusia itu bakal singgah di Pyongyang dan resor ski. "Ini pertanda bahwa pembukaan untuk wisatan lain kemungkinan baka dibuka. Namun, kami masih menunggu dan melihat," tulis Kyoto Tours.
Baca Juga: Korea Utara Picu Ketakutan Pekerja Migran di Pulau Yeonpyeong Korea Selatan Segera setelah rencana kedatangan para turis tersebut, tim putri Jepang akan memainkan pertandingan kualifikasi Olimpiade Paris di Stadion Kim Il Sung Pyongyang pada 24 Februari. Jika pertandingan tersebut tetap dilaksanakan, itu akan menjadi acara olahraga internasional terbesar di Korea Utara sejak pandemi. Tapi, ada kemungkinan pertandingan itu dipindahkan ke negara lain yang lebih netral karena alasan politik. Pada bulan September, Korea Utara mengumumkan orang asing akan diizinkan memasuki negara tersebut, menurut laporan dari stasiun televisi pemerintah Tiongkok, CCTV. Tidak ada laporan langsung di media pemerintah Korea Utara mengenai langkah tersebut dan tidak ada indikasi bahwa ada orang asing selain mereka yang mewakili segelintir delegasi resmi dari luar negeri yang telah masuk ke negara tersebut.
Baca Juga: Ini Sumpah Korea Utara Jika Ada Provokasi oleh Korea Selatan Pemerintahan Kim Jong Un perlahan-lahan mengurangi pembatasan perbatasannya dengan mengizinkan delegasi tingkat tinggi dari Tiongkok dan Rusia untuk berkunjung pada bulan Juli tahun lalu dan kemudian mengirim pesawat komersial pada bulan Agustus ke Beijing dan Vladivostok untuk memulangkan diplomat, pelajar, dan pekerja yang telah melakukan perjalanan ke luar negeri. terdampar di luar negeri karena pembatasan perbatasan. Wisatawan dari negara-negara seperti Tiongkok dan Rusia sebelumnya telah menjadi sumber mata uang asing yang penting bagi Korea Utara yang kekurangan uang. Para pengunjung tersebut membantu negara tersebut melakukan transaksi di luar negeri sementara negara tersebut masih terputus dari perbankan internasional. Namun, AS dan negara-negara lain selama berbulan-bulan menuduh Korea Utara memasok senjata untuk membantu Presiden Vladimir Putin dalam serangannya terhadap Ukraina, yang kemungkinan membuka aliran bantuan dari Moskow yang dapat mendukung rezim Kim.
Editor: Dina Hutauruk