Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Kali Ini Melintasi Jepang



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Otoritas pertahanan Jepang pada hari Kamis (3/11) mendeteksi tiga rudal Korea Utara meluncur ke arah timur. Salah satu di antaranya diduga merupakan rudal balistik antar-benua atau ICBM.

Kantor berita Kyodo melaporkan, pemerintah Jepang sempat mengeluarkan peringatan J-Alert bahwa rudal pertama yang diluncurkan oleh Korea Utara akan terbang di atas pulau utama Honshu.

Pemerintah bahkan telah mengeluarkan peringatan yang meminta penduduk di beberapa prefektur timur laut dan tengah Jepang untuk tetap berada di dalam rumah.


Tak berselang lama, pemerintah mengoreksi pengumuman tersebut dan mengatakan bahwa proyektil telah menghilang dari radar di atas Laut Jepang.

Baca Juga: Respons Peluncuran Rudal Korut, Jepang Tak Menutup Peluang Serangan Balik

Menyusul peluncuran rudal Korea Utara tersebut, Menteri Pertahanan Jepang, Yasukaze Hamada, mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab hilangnya rudal tersebut dari radar.

"Salah satu rudal Korea Utara terbang sekitar 750 kilometer di ketinggian sekitar 2.000 km sebelum jatuh ke Laut Jepang," kata Hamada. 

Sementara itu, militer Korea Selatan mencatat bahwa rudal yang diduga ICBM ditembakkan dari daerah Sunan Pyongyang sekitar pukul 07:40 waktu setempat.

Dua rudal lainnya merupakan rudal jarak pendek dan diluncurkan dari Provinsi Pyongan Selatan sekitar pukul 08:39. Semuanya ditembakkan ke arah timur.

Baca Juga: Dua Korea Tegang! Korut Tembakkan 6 Rudal Lagi ke Arah laut Timur & Laut Kuning

Pemerintah Jepang memastikan tidak ada kerusakan dari peluncuran rudal tersebut. 

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, kembali mengecam peluncuran rudal Korea Utara yang berulang sebagai tindakan barbar dan sama sekali tidak dapat diterima.

Awal bulan lalu Korea Utara juga sempat menembakkan rudal yang melintasi kepulauan Jepang. Itu merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak tahun 2017.

Peluncuran rudal ini terjadi hanya satu hari setelah Korea Utara melepaskan sekitar 100 proyektil artileri serta lebih dari 20 rudal balistik jarak pendek dan rudal lainnya. Salah satu rudal bahkan jatuh di sisi selatan perbatasan maritim de facto antara dua Korea.