Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal, Kali Ini Diduga ICBM



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara kembali menembakkan rudal dalam program uji coba hari Jumat (18/11). Otoritas keamanan Korea Selatan menduga rudal tersebut berjenis rudal balistik antar-benua atau ICBM.

Sehari sebelumnya, Korea Utara juga menembakkan rudal balistik jarak pendek. Dalam pernyataan resmi, Menteri Dalam Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, mengingatkan adanya tindakan militer yang lebih keras jika AS terus meningkatkan kehadiran militernya di Semenanjung Korea.

Choe mengutuk KTT trilateral Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang hari Minggu (13/11). Dalam kesempatan itu, para pemimpin negara mengkritik uji coba senjata Korea Utara dan berkomitmen untuk membentuk kerja sama keamanan yang lebih besar.


Baca Juga: Biden: China Harus Berusaha Mencegah Uji Coba Nuklir Korea Utara

Peluncuran terduga ICBM hari Jumat ini menetapkan rekor baru dalam jumlah peluncuran roket tahunan Korea Utara. 

Tidak hanya Korea Selatan, Jepang juga mendeteksi rudal tersebut. Penjaga Pantai Jepang mengatakan rudal itu kemungkinan telah mendarat di laut kira-kira 210 km di barat Hokkaido.

Mengutip Reuters, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan belum ada laporan kerusakan. Namun pihaknya mengecam langkah tersebut dan merasa peluncuran rudal Korea Utara yang terus berulang sudah tidak dapat ditoleransi lagi.

Rangkaian Program ICBM Korea Utara

ICBM memiliki jangkauan minimum sekitar 5.500 km dan umumnya dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir. Beberapa jenis ICBM bahkan diklaim memiliki jangkauan hingga 10.000 km.

ICBM biasanya hanya mampu membawa satu hulu ledak nuklir. Namun, beberapa ahli percaya Korea Utara sedang mengembangkan teknologi agar ICBM buatan mereka mampu membawa banyak hulu ledak yang masing-masing masing dapat menavigasi ke titik tujuan terpisah dalam satu kali peluncuran.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik, Ini Ancamannya ke AS

Berdasarkan beberapa foto yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara, analis memperkirakan bahwa ICBM yang diuji coba awal bulan ini merupakan varian dari ICBM Hwasong-15 yang pertama kali diuji pada tahun 2017.

ICBM Korea Utara jenis itu juga diduga sempat meluncur pada bulan Maret.

Korea Utara mengklaim telah berhasil meluncurkan ICBM Hwasong-17 baru untuk pertama kalinya pada 24 Maret. Tapi pejabat Korea Selatan dan AS menyimpulkan bahwa peluncuran tersebut tampaknya adalah Hwasong-15 yang diluncurkan sebelumnya.

Pada 24 Maret, media resmi Korea Utara melaporkan adanya peluncuran ICBM terbaru dan terbesar yang perah mereka lakukan. ICBM Korea Utara kali ini diklaim terbang selama 67,5 menit di ketinggian maksimum 6.248,5 km.