KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan pada hari Rabu (12/7) melaporkan bahwa tetangganya, Korea Utara, kembali menembakkan sebuah rudal jarak jauh dari kawasan pantai timurnya. Ini merupakan peluncuran rudal ke-12 yang dilakukan Pyongyang tahun ini. Laporan serupa juga datang dari Jepang. Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa rudal yang meluncur merupakan jenis rudal balistik. Rudal itu terbang pada hari Rabu pagi. Mengutip
Reuters, otoritas Jepang mencatat bahwa proyektil diperkirakan jatuh di luar ZEE Jepang dan sekitar 550 km di timur semenanjung Korea.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang berada di Lituania untuk menghadiri KTT NATO, memerintahkan stafnya untuk mengumpulkan informasi dan tetap waspada untuk mempersiapkan peristiwa yang tidak terduga.
Baca Juga: Korsel Memastikan Bahwa Satelit Korut Tidak Memiliki Kemampuan Militer Peluncuran rudal kali ini menjadi peluncuran rudal ke-12 Pyongyang di tahun 2023. Mereka juga sudah melakukan uji coba menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat pertamanya awal tahun ini. Bulan lalu, Korea Utara juga melakukan upaya meluncurkan satelit mata-mata pertamanya dengan kendaraan peluncuran baru. Sayangnya, peluncuran itu gagal dan satelit terjun bebas ke lautan. Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang penggunaan teknologi rudal balistik Korea Utara, termasuk untuk peluncuran satelit. Mereka juga menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara atas program rudal dan senjata nuklirnya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Korut Gelar Unjuk Rasa Anti-AS: Mereka Merusak Perdamaian! Menunjukkan Kekuatan Kepada Dunia
Analis memprediksi Korea Utara sedang berusaha keras untuk menunjukkan kekuatannya kepada dunia. Puncaknya adalah pada parade militer pada 27 Juli mendatang yang menandai klaim kemenangannya dalam Perang Korea 1950-1953 melawan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan sekutu mereka. Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pada hari Selasa (11/7) juga menunjukkan ketegasannya dengan menuduh pesawat mata-mata militer AS memasuki ZEE Pyongyang sebanyak delapan kali. Yo Jong menuduh Angkatan Udara AS menyusup ke ZEE Korea Utara pada hari Senin (10/7) di lepas pantai timur semenanjung Korea. Pesawat militer AS itu dilaporkan terbang di atas laut 435 km timur Tongchon Provinsi Gangwon dan 276 km tenggara Uljin Provinsi Gyeongsang Utara.
Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Pesawat Mata-Mata AS Masuk ZEE Korea Utara Sebanyak 8 Kali Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Pyongyang sengaja meningkatkan ketegangan dengan merilis laporan penerbangan tersebut, yang menurut Seoul merupakan aktivitas penerbangan normal dan legal. Merespons pernyataan itu, Yo Jong meminta Korea Selatan untuk tidak ikut campur. "Ini adalah satu masalah antara Tentara Rakyat Korea dan pasukan AS. Kami menyarankan Korea Selatan untuk tidak terlibat," kata Yo Jong, dikutip media nasional Korea Utara,
KCNA. Dirinya juga memperingatkan bahwa pasukan AS akan merasakan penerbangan yang sulit jika mereka terus melanjutkan intrusi ilegal ke wilayah Korea Utara. Ia juga memperingatkan penerbangan semacam itu dapat ditembak jatuh.