Korea Utara membuat kontak dengan Seoul



KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pejabat Korea Utara melakukan kontak awal pada Rabu (3/1) dengan rekan-rekannya di Korea Selatan terkait pembicaraan yang ditujukan untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin bulan depan.

Korea Utara menyebut pembicaraan lewat telepon antara kedua negara berlangsung pada pukul 3.30 dini hari di Seoul, yang merupakan saluran komunikasi pertama dalam dua tahun terakhir. Pemerintahan Presiden Moon Jae-in telah mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan pada 9 Januari di desa perbatasan Panmunjom, yang merupakan pertemuan formal pertama antara kedua belah pihak sejak 2015.

Langkah tersebut menunjukkan kemajuan lebih lanjut setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta perbaikan hubungan dengan Korea Selatan dalam pidato Tahun Baru. Ketegangan mengenai program nuklir Korea Utara mengancam akan membebani pelaksanaan Olimpiade bulan depan di Pyeongchang, sebuah kota berpenduduk sekitar 50 mil (80 kilometer) dari perbatasan yang memisahkan Semenanjung Korea.


Rencana perundingan antara kedua negara Korea tersebut muncul bahkan saat Presiden AS Donald Trump terus melakukan perang kata-kata dengan Kim. Senin lalu, misalnya, Kim memperingatkan bahwa tombol nuklirnya "selalu ada di mejaku." Trump menanggapi pada Selasa malam dengan mengatakan di Twitter bahwa dia memiliki tombol nuklir yang jauh lebih besar & lebih kuat dari Kim, dan tombolnya bekerja.

Trump sebelumnya telah mengungkapkan rasa skeptisisme tentang seruan Kim untuk melakukan pembicaraan, di mana seorang pejabat pemerintah mengatakan Korea Utara tengah berupaya menjadi duri dalam aliansi AS-Korea Selatan. AS ingin menghindari apapun yang dapat merusak kampanye tekanan sanksi dan ancaman militer untuk menghentikan program nuklir Kim.

Pemerintah Moon mengatakan, pihaknya sedang berkonsultasi mengenai perundingan tersebut dengan AS, yang memiliki sekitar 30.000 tentara di Korea Selatan dan memberikan penghalang nuklir kepada Korea Selatan. Seorang pejabat AS mengatakan negaranya terus berkomunikasi dengan Korea Selatan atas tanggapan terhadap Korea Utara.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie