KONTAN.CO.ID - Pyongyang. Pemerintah Korea Utara menggelar penyelidikan besar-besaran setelah gambar pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong Un, mengalami kerusakan. Departemen Propaganda dan Agitasi Komite Pusat Partai Buruh Koera menyatakan mereka juga akan membuat pelatihan ideologi untuk menyelesaikannya. Kebijakan itu ditelurkan setelah pemerintah melihat ada yang menggunting gambar Kim Jong Un, yang kini menjadi "publikasi Nomor 1". Pemerintah Korea Utara dilaporkan bakal melacak yang memperlakukan gambar pemimpin tertinggi mereka, dan bakal menghukumnya sekeras mungkin. Sumber internal Korea Utara kepada Radio Free Asia mengungkapkan, departemen propaganda dan agitasi menghelat penyelidikan ideologi hingga ke tingkat kecamatan. Menurut sumber, pemerintah melaksanakan inspeksi itu sebagai bentuk kritik kepada "proyek ideologi" otoritas setempat sekaligus memperkuat kesetiaan mereka. "Penyelidikan ini dilakukan karena rakyat membiarkan publikasi nomor 1, berisi foto Kim Il Sung, Kim Jong Il, hingga Kim Jong Un rusak," ujar dia.
Korea Utara memburu perusak gambar Kim Jong Un, tim investigasi pun dibentuk
KONTAN.CO.ID - Pyongyang. Pemerintah Korea Utara menggelar penyelidikan besar-besaran setelah gambar pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong Un, mengalami kerusakan. Departemen Propaganda dan Agitasi Komite Pusat Partai Buruh Koera menyatakan mereka juga akan membuat pelatihan ideologi untuk menyelesaikannya. Kebijakan itu ditelurkan setelah pemerintah melihat ada yang menggunting gambar Kim Jong Un, yang kini menjadi "publikasi Nomor 1". Pemerintah Korea Utara dilaporkan bakal melacak yang memperlakukan gambar pemimpin tertinggi mereka, dan bakal menghukumnya sekeras mungkin. Sumber internal Korea Utara kepada Radio Free Asia mengungkapkan, departemen propaganda dan agitasi menghelat penyelidikan ideologi hingga ke tingkat kecamatan. Menurut sumber, pemerintah melaksanakan inspeksi itu sebagai bentuk kritik kepada "proyek ideologi" otoritas setempat sekaligus memperkuat kesetiaan mereka. "Penyelidikan ini dilakukan karena rakyat membiarkan publikasi nomor 1, berisi foto Kim Il Sung, Kim Jong Il, hingga Kim Jong Un rusak," ujar dia.