KONTAN.CO.ID - SEOUL. Media pemerintah Korea Utara (Korut) meminta Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa untuk menarik kebijakan permusuhannya terhadap Pyongyang atau perjanjian yang dibuat pada pertemuan puncak penting di Singapura setahun yang lalu mungkin menjadi selembar kertas kosong. Mengutip Reuters, Selasa (11/6), pernyataan pada kantor berita negara KCNA, yang mengumandangkan peringatan yang sama minggu lalu, mencerminkan kebuntuan sejak pertemuan puncak kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un di Hanoi pada bulan Februari runtuh. KTT Hanoi mogok atas permintaan AS untuk denuklirisasi Korea Utara dan tuntutan Korea Utara untuk bantuan sanksi. "Kebijakan AS yang arogan dan unilateral tidak akan pernah berhasil di DPRK, yang menghargai kedaulatan," kata KCNA.
Korea Utara mendesak AS untuk mengubah kebijakannya yang bermusuhan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Media pemerintah Korea Utara (Korut) meminta Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa untuk menarik kebijakan permusuhannya terhadap Pyongyang atau perjanjian yang dibuat pada pertemuan puncak penting di Singapura setahun yang lalu mungkin menjadi selembar kertas kosong. Mengutip Reuters, Selasa (11/6), pernyataan pada kantor berita negara KCNA, yang mengumandangkan peringatan yang sama minggu lalu, mencerminkan kebuntuan sejak pertemuan puncak kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un di Hanoi pada bulan Februari runtuh. KTT Hanoi mogok atas permintaan AS untuk denuklirisasi Korea Utara dan tuntutan Korea Utara untuk bantuan sanksi. "Kebijakan AS yang arogan dan unilateral tidak akan pernah berhasil di DPRK, yang menghargai kedaulatan," kata KCNA.