JAKARTA. Korea Utara (korut) telah memindahkan dua peluru kendali jarak menengah dari lokasi peluncuran yang terletak di pantai timur negara itu. Sebelumnya, Korut sebelumnya menempatkan rudalnya di lokasi itu untuk mengancam sejumlah negara tetangganya dan AS. Pejabat AS mengatakan langkah Korut ini menjadi indikasi adanya penurunan tingkat ketegangan di semenanjung Korea. Bulan lalu Korut dilaporkan melakukan persiapan meluncurkan peluru kendalinya.
Negara itu mengancam, akan menyerang sejumlah target khusus di wilayah Korea Selatan, Jepang dan AS. Ancaman Korut dikeluarkan pasca sanksi baru yang dikeluarkan PBB terhadap negara itu kerena melakukan uji senjata nuklir untuk ketiga kalinya. Pyongyang juga beberapa kali menyampaikan kemarahannya terhadap latihan militer besar yang dilakukan oleh Korsel dan AS. Penghentian provokasi Juru Bicara Pentagon, George Little mengatakan kepada wartawan, langkah Korut itu sebagai uapaya penghentian provokasi. "Dan kami berpikir bahwa itu merupakan upaya yang menguntungkan untuk memastikan adanya perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea," kata Little. Rudal Musudan milik Korut yang digunakan untuk menakut-nakuti lawan dan dimunculkan pertama kali oleh negara itu saat parade militer tahun 2010, tapi hingga saat ini belum pernah diujicoba.
Ancaman Korut ini sempat membuat sejumlah negara khawatir. Korea Selatan misalnya, bulan lalu bahkan meningkatkan tingkat kewaspadaannya menjadi tingkat "ancaman penting." Sumber-sumber di AS dan Korsel mengatakan, Korut setidaknya memiliki satu rudal balistik dengan kemampuan jarak tembak yang mencapai 3000 kilometer yang siap diluncurkan. Sebelumnya, PBB dalam resolusi yang dikeluarkan tahun 2006 lalu menyatakan, bahwa Korut tidak diperbolehkan melakukan tes nuklir atau peluncuran rudal balistiknya. Resolusi inilah yang dilanggar Korut dan berujung pada sanksi baru terhadap negara itu dan dibalas Korut dengan sejumlah ancaman termasuk akan kembali membuka reaktor nuklir mereka.
Editor: Asnil Amri