Korea Utara: Program pertanian yang sukses adalah masalah hidup dan mati



KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Sebuah surat kabar Korea Utara pada Jumat (23/7) melaporkan upaya habis-habisan Pyongyang dalam mendorong produksi biji-bijian di tengah krisis pangan yang melanda.

Rodong Sinmun menuliskan, Korea Utara harus memaksimalkan produksi biji-bijian tahun ini. Surat kabar itu menyebutkan, masalah pertanian adalah masalah hidup dan mati.

"Prioritas utama dari kebijakan nasional tahun ini adalah pertanian yang sukses," tulis Rodong Sinmun, seperti dikutip Yonhap.


Lebih lanjut, surat kabar yang ada di bawah Partai Buruh Korea itu menuliskan, semua warga negara harus memberikan setiap dukungan untuk pertanian yang lebih baik.

"Ini adalah masalah hidup dan mati yang menentukan nasib diri mereka sendiri dan anak-anak mereka serta negara mereka," sebutnya.

Rodong Sinmun melaporkan, program pertanian negara telah berjalan sesuai rencana tahun ini. Meskipun demikian, ancaman topan dan banjir seperti tahun lalu bisa saja kembali hadir tahun ini.

Baca Juga: Kiriman minyak China ke Korea Utara kembali meningkat, tertinggi sejak Juli 2020

Surat kabar pemerintah itu mengingatkan, perhatian soal pertanian tidak bisa diturunkan. Apalagi, jika melihat masalah besar yang terjadi tahun lalu.

Pada Juni lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengakui, negaranya sedang menghadapi kekurangan pangan yang parah.

Dalam laporan terbarunya kepada PBB, Korea Utara mengatakan, produksinya turun ke level terendah dalam 10 tahun pada 2018 karena bencana alam, kurangnya bahan pertanian, dan rendahnya tingkat mekanisasi.

Negara itu juga gagal mencapai target nasional memproduksi 7 juta ton pangan dalam setahun.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, awal bulan ini melaporkan krisis pangan di Korea Utara akan memasuki fase terparah mulai bulan depan.

Laporan FAO menyebutkan, Korea Utara diproyeksikan akan menghasilkan 5,6 juta ton biji-bijian tahun ini. Jumlah itu kurang 1,1 juta ton dari jumlah yang dibutuhkan untuk memberi makan seluruh penduduk Korea Utara.

Selanjutnya: Lewat ini, AS, Jepang, dan Korea Selatan kirim pesan ke Korea Utara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News