KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Utara mengatakan telah memerintahkan unit-unit garis depan untuk melakukan tembakan artileri ke laut selama dua hari berturut-turut sebagai tanggapan atas latihan tembakan langsung Korea Selatan di wilayah perbatasan pedalaman. Pernyataan Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara itu dikeluarkan sehari setelah Korea Utara menembakkan sekitar 130 peluru artileri ke perairan dekat perbatasan laut barat dan timurnya dengan Korea Selatan dalam aksi militer terbaru yang meningkatkan ketegangan di antara rival-rival itu. Seorang juru bicara militer Korea Utara yang tidak disebutkan namanya mengatakan rencana penembakan artileri pada Selasa (6 Desember) dimaksudkan sebagai peringatan kepada Korea Selatan setelah Korea Utara mendeteksi tanda-tanda latihan artileri Korea Selatan di wilayah perbatasan.
Baca Juga: Korea Utara Tembakkan lebih dari 130 Peluru Artileri ke Lautan Tentara Korea Selatan sedang melakukan latihan tembakan langsung yang melibatkan beberapa sistem peluncuran roket dan howitzer di dua tempat pengujian terpisah di wilayah Cheorwon, yang dimulai pada hari Senin dan berlanjut hingga Rabu. Militer Korea Utara mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menginstruksikan unit pantai barat dan timurnya untuk menembakkan artileri sebagai peringatan setelah mendeteksi lusinan proyektil Korea Selatan yang terbang dari wilayah Cheorwon. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan peluru-peluru Korea Utara yang ditembakkan jatuh di sisi utara zona penyangga yang dibuat berdasarkan perjanjian antar-Korea 2018 untuk mengurangi ketegangan militer dan mendesak Korea Utara untuk mematuhi perjanjian tersebut. Ini adalah pertama kalinya Korea Utara menembakkan senjata ke zona penyangga maritim sejak 3 November, ketika sekitar 80 peluru artileri mendarat di sisi zona Korea Utara di lepas pantai timurnya.