JAKARTA. Kemerosotan harga batubara masih terus berlanjut. Harga bahkan sudah mengalami penurunan dalam sembilan hari beruntun. Analis menduga, tekanan terbesar datang dari rencana China untuk terus menggenjot produksinya memanfaatkan kenaikan harga yang signifikan beberapa waktu terakhir. Mengutip Bloomberg, Jumat (18/11) harga batubara kontrak pengiriman Desember 2016 di ICE Futures Exchange terkikis 1,30% di level US$ 86,85 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir harga sudah tenggelam 14,22%. Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures menuturkan beban terbesar sepenuhnya datang dari China. Memang menyikapi penurunan produksi yang tajam dan kenaikan harga yang signifikan beberapa waktu terakhir, pemerintah China mengambil langkah terbaru. Upaya yang dilakukan adalah dengan melonggarkan kebijakan dan aturan pertambangan batubara untuk mendesak produsen meningkatkan produksinya.
Koreksi batubara masuki hari kesembilan
JAKARTA. Kemerosotan harga batubara masih terus berlanjut. Harga bahkan sudah mengalami penurunan dalam sembilan hari beruntun. Analis menduga, tekanan terbesar datang dari rencana China untuk terus menggenjot produksinya memanfaatkan kenaikan harga yang signifikan beberapa waktu terakhir. Mengutip Bloomberg, Jumat (18/11) harga batubara kontrak pengiriman Desember 2016 di ICE Futures Exchange terkikis 1,30% di level US$ 86,85 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir harga sudah tenggelam 14,22%. Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures menuturkan beban terbesar sepenuhnya datang dari China. Memang menyikapi penurunan produksi yang tajam dan kenaikan harga yang signifikan beberapa waktu terakhir, pemerintah China mengambil langkah terbaru. Upaya yang dilakukan adalah dengan melonggarkan kebijakan dan aturan pertambangan batubara untuk mendesak produsen meningkatkan produksinya.