KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur ke zona merah dengan melemah 2,2% atau turun 151,11 poin ke posisi 6.724,42 pada akhir perdagangan sesi pertama Jumat (7/2).

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal pergerakan IHSG membentuk gap down yang diikuti dengan indikator modern MACD yang menunjukkan pelebaran negative slope.

“Dengan demikian, waspadai IHSG akan menguji support psikologis 6.700 pada sesi kedua perdagangan hari,” tulisnya dalam riset yang dirilis, Jumat (7/2). 

BNP Paribas Asset Management Soroti Peluang Investasi 2026 untuk Pertumbuhan Ekonomi

Baca Juga: IHSG Anjlok 2,2% hingga Sesi I Jumat (7/2), Simak Saham Pilihannya untuk Hari Ini

Tim tersebut juga mencermati terjadi tekanan jual yang signifikan dan IHSG membentuk gap down yang dipengaruhi oleh pelemahan saham-saham konglomerasi. 

“Sentimen negatif terkait dengan beberapa emiten konglomerasi yang gagal masuk kedalam indeks MSCI memicu aksi jual dari investor,” paparnya. 

Seperti diketahui, MSCI mengumumkan untuk tidak memasukkan saham BREN, CUAN dan PTRO ke dalam rebalancing indeks Februari 2025. 

Adapun keputusan itu diambil setelah MSCI melakukan analisis dan menerima masukan dari pada pelaku pasar soal potensi masalah investasi terhadap saham-saham tersebut. 

Baca Juga: MSCI Umumkan BREN, CUAN, PTRO Tidak Masuk Indeks Pada Rebalancing Februari 2025

Setali tiga uang, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus bilang tekanan datang dari koreksi BREN, CUAN dan PTRO.

“Sehingga memberikan kontribusi terhadap pelemahan IHSG, mengingat emiten-emiten tersebut memiliki kapitalisasi pasar yang besar,” jelasnya. 

Hingga akhir perdagangan sesi pertama Jumat (7/2), BREN anjlok 19,94% ke level Rp 7.025. Sementara CUAN dan PTRO masing-masing ambles 19,96% dan 21,47%.

Tonton: Bursa Efek Indonesia Bakal Terapkan Transaksi Short Selling

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News