KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diperkirakan akan terus belanjut hingga tahun 2018. Tekanan permintaan akibat kenaikan bea masuk di India dan pembatasan impor dari Uni Eropa ditengarai akan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga. “Rasanya sulit untuk kembali menguat karena India dan Uni Eropa merupakan importir terbesar,” ujar Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures, Kamis (23/11). Namun, ia masih belum bisa memperkirakan rentang pergerakan harganya. Menurut Faisyal, tahun depan, pergerakan harganya masih bergantung pada keputusan kelanjutan pemangkasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Kalau pemangkasan yang semula dijadwalkan berakhir pada Maret 2018 diperpanjang hingga akhir tahun ada kemungkinan ini bisa menjadi katalis positif yang menguatkan CPO.
Koreksi CPO diramal berlanjut hingga 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diperkirakan akan terus belanjut hingga tahun 2018. Tekanan permintaan akibat kenaikan bea masuk di India dan pembatasan impor dari Uni Eropa ditengarai akan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga. “Rasanya sulit untuk kembali menguat karena India dan Uni Eropa merupakan importir terbesar,” ujar Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures, Kamis (23/11). Namun, ia masih belum bisa memperkirakan rentang pergerakan harganya. Menurut Faisyal, tahun depan, pergerakan harganya masih bergantung pada keputusan kelanjutan pemangkasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Kalau pemangkasan yang semula dijadwalkan berakhir pada Maret 2018 diperpanjang hingga akhir tahun ada kemungkinan ini bisa menjadi katalis positif yang menguatkan CPO.