Koreksi dollar AS perkuat mata uang Garuda



JAKARTA. Pelemahan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) membawa dampak positif terhadap pergerakan rupiah. Meski masih menanti pernyataan gubernur The Fed, Janet Yelen, tetapi mata uang Garuda berhasil ditutup menguat dibanding hari sebelumnya.

Di pasar spot rupiah tercatat menguat 0,03% ke level Rp 13.325 per dollar AS dibanding hari kemarin. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, mata uang Garuda menguat tipis 0,02% ke level Rp 13.332 per dollar AS.

Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan penguatan kali ini cukup disokong dari sentimen dari luar negeri. Menurutnya menjelang akhir bulan seperti sekarang sudah tidak banyak data domestik yang dirilis.


“Sekarang fokus pasar masih ke pidato Yellen nanti malam, pasar cenderung berspekulasi kalau gubernur The Fed akan memberi pernyataan dovish,” paparnya kepada Kontan, Kamis (23/3).

Saat ini pasar lebih menantikan Yellen bisa memberi kepastian mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan selanjutnya. Namun karena diprediksi tidak akan memberikan kejelasan dollar AS pun melemah terhadap mata uang Garuda. Pasar tampaknya cukup pesimis terhadap pidato Yellen.

Tak hanya itu, kata Reny, penguatan rupiah juga ditopang dari sejumlah rencana presiden Donald Trump yang masih terhambat. Hal tersebut menimbulkan keraguan pasar apakah janji-janjinya selama ini bisa terwujud. Seperti rencana relokasi anggaran yang ternyata sulit diwujudkan.

“Ini membuat ketidakstabilan jadi rupiah mengalami penguatan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie