JAKARTA. Setelah melambung tinggi dan menanjak lewati level US$ 46 per barel, harga minyak WTI kembali terkoreksi. Antisipasi pertemuan FOMC dan rilis data stok minyak mingguan Amerika Serikat jadi faktor negatif yang mengganjal laju pergerakan harga komoditas ini. Mengutip Bloomberg, Rabu (17/8) pukul 13.10 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange merosot 0,45% di level US$ 46,37 per barel dibanding hari sebelumnya. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengungkapkan, hal ini terjadi karena penguatan index dollar AS yang terjadi. Setelah dalam beberapa hari terakhir terkoreksi, pasar memanfaatkan aksi ambil untung untuk berburu dollar AS sembari menanti hasil pertemuan FOMC yang berlangsung Kamis (18/8) dini hari nanti. Memang pasar masih pesimistis memandang peluang kenaikan suku bunga The Fed, hanya saja pasar memanfaatkan posisi lemah dollar AS untuk ambil untung.
Koreksi harga bayangi minyak WTI
JAKARTA. Setelah melambung tinggi dan menanjak lewati level US$ 46 per barel, harga minyak WTI kembali terkoreksi. Antisipasi pertemuan FOMC dan rilis data stok minyak mingguan Amerika Serikat jadi faktor negatif yang mengganjal laju pergerakan harga komoditas ini. Mengutip Bloomberg, Rabu (17/8) pukul 13.10 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange merosot 0,45% di level US$ 46,37 per barel dibanding hari sebelumnya. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengungkapkan, hal ini terjadi karena penguatan index dollar AS yang terjadi. Setelah dalam beberapa hari terakhir terkoreksi, pasar memanfaatkan aksi ambil untung untuk berburu dollar AS sembari menanti hasil pertemuan FOMC yang berlangsung Kamis (18/8) dini hari nanti. Memang pasar masih pesimistis memandang peluang kenaikan suku bunga The Fed, hanya saja pasar memanfaatkan posisi lemah dollar AS untuk ambil untung.