JAKARTA. Kenaikan harga emas dalam tiga hari terakhir akhirnya tertahan. Mengutip Bloomberg, Rabu (19/7) pukul 16.49 WIB waktu Singapura, harga emas kontrak pengiriman segera di Commodity Exchange tergerus 0,19% ke level US$ 1.239,50 per ons troi setelah mencatat level tertinggi sejak 30 Juni di US$ 1.244,66 pada Selasa (18/7). Jika dihitung dalam tiga hari terakhir, harga emas masih menanjak 2%.Pelemahan mata uang dollar AS hingga ke level terendah 11 bulan mendukung kenaikan harga emas. Data Amerika Serikat (AS) mengecewakan, sedangkan pengajuan reformasi Undang - undang kesehatan Persiden Donald Trump kembali ditolak parlemen. Kedua hal tersebut mengecilkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed akhir tahun ini. Selanjutnya, pasar masih menanti hasil pertemuan Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Eropa pada Kamis (20/7). "Pelemahan dollar AS serta turunnya imbal hasil obligasi AS meningkatkan kilau emas," kata John Sharma, Ekonom Nasional Australia Bank, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (19/7).
Koreksi, harga emas masih menguat sejak awal pekan
JAKARTA. Kenaikan harga emas dalam tiga hari terakhir akhirnya tertahan. Mengutip Bloomberg, Rabu (19/7) pukul 16.49 WIB waktu Singapura, harga emas kontrak pengiriman segera di Commodity Exchange tergerus 0,19% ke level US$ 1.239,50 per ons troi setelah mencatat level tertinggi sejak 30 Juni di US$ 1.244,66 pada Selasa (18/7). Jika dihitung dalam tiga hari terakhir, harga emas masih menanjak 2%.Pelemahan mata uang dollar AS hingga ke level terendah 11 bulan mendukung kenaikan harga emas. Data Amerika Serikat (AS) mengecewakan, sedangkan pengajuan reformasi Undang - undang kesehatan Persiden Donald Trump kembali ditolak parlemen. Kedua hal tersebut mengecilkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed akhir tahun ini. Selanjutnya, pasar masih menanti hasil pertemuan Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Eropa pada Kamis (20/7). "Pelemahan dollar AS serta turunnya imbal hasil obligasi AS meningkatkan kilau emas," kata John Sharma, Ekonom Nasional Australia Bank, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (19/7).