JAKARTA. Harga minyak sulit menguat tajam meski produsen minyak di OPEC terus berkomitmen untuk mengurangi angka produksi. Prospek harga minyak juga berharap pada naiknya angka permintaan. Mengutip Bloomberg, Selasa (7/2) pukul 18.15 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,28% ke level US$ 52,86 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga minyak menguat tipis 0,09%. Suluh Adil Wicaksono, analis PT Cerdas Indonesia Berjangka menjelaskan, upaya pemangkasan produksi OPEC sudah hampir mencapai target. Produsen di luar OPEC seperti Rusia juga masih mematuhi kesepakatan pembatasan produksi. Produksi minyak Rusia saat ini telah terpangkas hingga 1,1 juta barel per hari.
Koreksi harga minyak diramal hanya sementara
JAKARTA. Harga minyak sulit menguat tajam meski produsen minyak di OPEC terus berkomitmen untuk mengurangi angka produksi. Prospek harga minyak juga berharap pada naiknya angka permintaan. Mengutip Bloomberg, Selasa (7/2) pukul 18.15 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,28% ke level US$ 52,86 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga minyak menguat tipis 0,09%. Suluh Adil Wicaksono, analis PT Cerdas Indonesia Berjangka menjelaskan, upaya pemangkasan produksi OPEC sudah hampir mencapai target. Produsen di luar OPEC seperti Rusia juga masih mematuhi kesepakatan pembatasan produksi. Produksi minyak Rusia saat ini telah terpangkas hingga 1,1 juta barel per hari.