Koreksi IHSG bakal berlanjut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sehari setelah mencetak rekor, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di level 6.000. Pada Kamis (26/10), IHSG terkoreksi 0,49% ke 5.995,85.

Mayoritas analis memperkirakan, koreksi IHSG akan berlanjut akhir pekan ini. Saham sektor pertambangan memimpin pelemahan sebesar 1,93%, diikuti oleh sektor properti, real estate dan konstruksi 0,87%.

Sebaliknya, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi memimpin penguatan 0,41%. "Aksi jual investor asing kembali terlihat dengan net sell Rp 262,45 miliar," kata analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi.


Sementara itu, kemarin mayoritas indeks saham Asia bergerak terkonsolidasi. Menurut Lanjar, ekspektasi pertumbuhan ekonomi sebagian negara Asia yang cukup baik menjadi katalis utama bursa Asia.

Sementara mayoritas bursa Eropa kemarin dibuka menguat. Investor tengah menanti kebijakan European Central Bank (ECB) yang diperkirakan akan mengumumkan pengurangan stimulus moneter. Kebijakan moneter tersebut akan diambil setelah data ekonomi Eropa menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan.

Secara teknikal, Lanjar bilang IHSG pulled back pada upper bollinger band dengan membentuk pola bearish harami. Ini mengindikasikan reversal menguji support MA5 dan MA20. Sedangkan stochastic berpotensi dead-cross. Lalu relative strength index (RSI) menunjukkan reversal momentum pada area overbought.

Lanjar memprediksi, IHSG akhir pekan ini (26/10) kembali melemah di kisaran 5.970-6.000. Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya adalah BKSL, BWPT, KLBF, SMRA, TLKM, SMBR dan TINS.

Martin Syukur, analis Erdikha Elit Sekuritas, memperkirakan IHSG hari ini melemah di kisaran 5.980-6.026. Ia menyarankan, investor mencermati sejumlah saham yang menarik, seperti GGRM, CPIN, JSMR, MIKA, PTBA dan TLKM.

Dari hasil polling KONTAN terhadap sepuluh orang analis, sembilan analis memprediksi IHSG turun dan hanya satu yang memperkirakan IHSG naik. Nilai median prediksi IHSG di 5.974-6.027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati