KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat digadang-gadang bakal menaikkan suku bunga acuan, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) rupanya lebih memilih untuk menahan fed fund rate (FFR) di level 1,75%pada awal Mei. Namun, keputusan tersebut, rupanya tak cukup kuat menjaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona hijau. Pada perdagangan Kamis (3/5) sesi I, IHSG merosot sebesar 2,33% ke level 5.872,37. Bahkan, pada pukul 14.36 WIB, indeks masih mencatatkan penurunan sekitar 2,19%. Investor asing mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 445 miliar. Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengungkapkan, lantaran The Fed tidak menaikkan suku bunga acuan, sementara nilai tukar rupiah melemah nyaris mendekati Rp 14.000 per dolar AS, direspons negatif oleh pasar.
Koreksi IHSG diprediksi hanya jangka pendek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat digadang-gadang bakal menaikkan suku bunga acuan, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) rupanya lebih memilih untuk menahan fed fund rate (FFR) di level 1,75%pada awal Mei. Namun, keputusan tersebut, rupanya tak cukup kuat menjaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona hijau. Pada perdagangan Kamis (3/5) sesi I, IHSG merosot sebesar 2,33% ke level 5.872,37. Bahkan, pada pukul 14.36 WIB, indeks masih mencatatkan penurunan sekitar 2,19%. Investor asing mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 445 miliar. Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengungkapkan, lantaran The Fed tidak menaikkan suku bunga acuan, sementara nilai tukar rupiah melemah nyaris mendekati Rp 14.000 per dolar AS, direspons negatif oleh pasar.