JAKARTA. Kemilau logam mulia meredup. Ambil contoh, dua logam mulia utama yakni emas dan perak. Sejauh ini, harga emas di pasar spot telah terkoreksi sebesar 16% dari harga tertingginya dalam setahun terakhir. Adapun, harga perak telah tergerus sebesar 23,20% pada periode sama. Sejumlah analis menilai, nilai penguatan tukar dollar Amerika Serikat (AS) seiring proses pemulihan ekonomi negara itu, membuat pamor emas sebagai save haven menjadi turun. Investor lebih memilih aset yang lebih berisiko seperti saham untuk memaksimalkan keuntungan. Mari simak prediksi para analis terhadap pergerakan kedua komoditas logam mulia itu. 1. Emas
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013 di Bursa Comex, kemarin (5/4) pukul 18.30 WIB, sedikit menguat sebesar 0,13% menjadi US$ 1.554,40 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan harga emas terkoreksi sebesar 2,59%. Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, tekanan terhadap harga emas saat ini terjadi akibat perubahan perilaku investasi para investor yang dipicu pemulihan ekonomi AS. Banyak investor yang memilih instrumen investasi yang lebih berisiko. "Ini terlihat dari indeks harga saham di AS yang semakin meningkat,” kata Nizar. Akhir pekan lalu, pergerakan harga emas sempat tertopang oleh kesepakatan skema bailout Siprus. Namun lantaran belum ada informasi baru mengenai kelanjutan dari kesepakatan tersebut, akhirnya memicu aksi ambil untung. Ibrahim, analis Harvest International Futures berpendapat, sebenarnya harga emas pada akhir kuartal I mendapatkan sentimen positif dari India yang ingin mengalihkan aset dari dollar AS ke emas. Tapi, sentimen tersebut tidak mampu mengimbangi tekanan dari penguatan dollar AS. Kedua analis itu memperkirakan, di kuartal-II harga emas masih akan tertekan. Secara teknikal, Nizar melihat ada sinyal bearish yang kuat pada pergerakan harga emas. Indikator moving average (MA) menunjukkan harga berada di bawah MA 25, mengindikasikan ada potensi koreksi lanjutan yang cukup besar. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area negatif, di level -5 dengan pergerakan semakin turun. Prediksi Nizar, sepekan ke depan harga emas di kisaran US$ 1.530 – US$ 1.570 per ons troi. Hitungan Ibrahim, hingga akhir kuartal-II/2013, harga emas akan merosot di US$ 1.508 - US$ 1.638 per ons troi. 2. Perak Harga perak untuk kontrak pengiriman Mei di Bursa Comex, Jumat (5/4) pukul 21.00 WIB, menguat 1,04% menjadi US$ 27,05 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sepekan, harga perak turun 4,48% . Selain terseret pelemahan harga emas, komoditas ini juga tertekan oleh persediaan yang masih tinggi. Sementara, impor dari negara-negara konsumen seperti AS, China dan India sedang melandai.
Sentimen negatif lain datang dari rilis data angka pengangguran dan manufaktur Jerman yang tidak sesuai harapan. "Itu yang membuat perak terus tertekan," kata Ibrahim. Nizar dan Ibrahim memperkirakan, harga perak dalam beberapa waktu ke depan masih akan mengalami penurunan. Secara teknikal, indikator stochastic 80% berada di area negatif dan bollinger band 20% di atas bollinger band bawah. Indikator moving average (MA) 20 berada di atas bollinger band bawah dan relative strength index (RSI) 60% di area negatif. Semua indikator ini mengindikasikan adanya tekanan. Sepekan ke depan, Ibrahim menduga, harga perak di kisaran US$ 26,288- US$ 27,385 per ons troi. Sementara hingga akhir kuartal-II/2013 di kisaran US$ 25,536- US$ 28,483 per ons troi. Proyeksi Nizar, harga perak hingga akhir kuartal-II berada di US$ 24–US$ 29 per ons troi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini