Koreksi masih mengintai harga gas alam



JAKARTA. Kenaikan pasokan menekan harga gas alam di perdagangan hari ini. Koreksi pun tidak terhindari.

Mengutip Bloomberg, Jumat (29/7) pukul 14.21 WIB harga gas alam kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange terkikis 0,52% di level US$ 2,85 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.

Dari laporan pemerintah AS, stok gas alam naik 17 miliar kaki kubik menjadi 3,294 triliun kaki kubik pekan lalu. Tekanan lain juga datang dari koreksi yang dialami harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI). Itu memperpanjang beban komoditas energi lainnya, termasuk gas alam.


Hanya saja, penambahan stok ini merupakan penambahan mingguan terkecil sejak 2006 silam. Alhasil, cadangan gas alam AS sekarang berada jauh di bawah rata-rata level cadangan lima tahunan.

“Setelah rilis data yang sebenarnya positif ini, pasar menduga akan terjadi defisit pasokan gas alam pada November 2016 mendatang,” ujar Bob Yawger, Director Futures Division Mizuho Securities, seperti dikutip dari Bloomberg.

Bahkan menurut Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group, para analis kini berspekulasi bahwa penambahan pasokan gas alam pekan depan akan lebih kecil lagi dari minggu ini. Sekarang cadangan gas alam AS berada 18,9% lebih rendah dari ratar-rata cadangan lima tahun terakhir atau mengecil 54,4% sejak April 2016 lalu.

Dukungan bagi harga gas alam juga datang dari dugaan serangan hawa panas di Northeast dan mid-Atlantic yang akan berlangsung sepanjang pekan depan. Itu bisa kembali meningkatkan permintaan gas alam untuk pendingin ruangan. Tentunya jika hal tersebut terjadi, pasokan akan semakin mengering.

Ramalan cuaca AccuWeather Inc, menunjukkan suhu tertinggi akan menyerang Washington dalam delapan hari mendatang. Sementara bagian Northeast dan Great Lakes akan terserang cuaca lebih panas sepanjang 7 – 11 Agustus 2016 mendatang.

“Ada permintaan yang cukup tinggi dan baik dari sektor utilitas,” tambah Yawger. Ini berdasarkan data yang dirilis PointLogic Energy, bahwa pembangkit listrik menyerap sekitar 36,2 miliar kaki kubik per h hari sepanjang bulan Juli 2016 ini. Angka itu naik sekitar 9,6% dibanding periode yang sama di Juli 2015 lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia