Koreksi perak bisa usai di awal pekan



JAKARTA. Tekanan tinggi pada harga logam mulia datang akibat keperkasaan USD yang lantas menyurutkan pamor safe haven termasuk perak. Meski di masa depan di proyeksi harga perak masih cenderung bergerak positif dengan harapan dari dukungan permintaan sektor industri, kini harga perak sudah menyentuh level terendahnya sejak April 2016 lalu.

Mengutip Bloomberg, Jumat (23/12), harga perak kontrak pengiriman Maret 2017 di Commodity Exchange terkikis 0,75% di level US$ 15,75 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Sejalan, sepekan terakhir pun harga perak sudah mengempis 2,83%.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menuturkan semua perhatian yang tertuju pada USD akibat proyeksi masa depan ekonomi AS yang positif dari The Fed jadi penyebab utama terpuruknya harga perak. Apalagi terbaru data pertumbuhan ekonomi kuartal tiga AS tumbuh dari 3,2% menjadi 3,5%.


"Penurunan juga terjadi karena sebelum libur Natal kemarin aktivitas trading di pasar mengempis," tutur Ibrahim. Tidak heran harga perak masih terus tergelincir melanjutkan pelemahan hari sebelumnya. Pasalnya, laporan penjualan rumah China yang hanya tumbuh 16% di November 2016 setelah pada Oktober 2016 berhasil tumbuh 30% ikut memberikan beban negatif akibat dugaan mengempisnya permintaan perak dari Negeri Tirai Bambu.

Di sisi lain, Ibrahim juga menilai pasca menyentuh level US$ 16,00 per ons troi di awal pekan kemarin, pelaku pasar melihat peluang untuk melakukan aksi profit taking yang lantas menjegal laju harga.

"Ditambah lagi level harga emas kini cukup burut karena berkutat di kisaran US$ 1.100 an, sebagai sesama logam mulia, harga perak terimbas faktor negatif ini," kata Ibrahim.

Namun, ia menduga pada di awal pekan hingga pertengahan pekan Senin ada kans harga perak untuk kembali naik. Selain karena penurunan yang sudah berlangsung tiga hari terakhir dan pasar yang masih dalam suasana libur bisa memberikan celah pada harga untuk bergerak menyesuaikan posisi, beberapa katalis fundamental dinilai masih positif bagi harga perak.

Sebut saja laporan yang dirilis General Administration of Customs bahwa impor perak China November 2016 melesat 20,2% menjadi 396,93 ton dibanding November 2015 lalu. Ini merupakan jumlah impor perak tertinggi China dalam lima tahun terakhir. Hal ini terjadi karena pelemahan yuan yang tajam membuat kebutuhan investor di China untuk melakukan hedging tertuju pada logam mulia salah satunya perak.

"Belum lagi kan dari sisi industri seperti manufaktur China kembali menggeliat, hal tersebut juga mendorong kebutuhan perak yang kerap digunakan juga untuk industri," jelas Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie