Koreksi tujuh sektor menumbangkan IHSG



JAKARTA. Mengekor koreksi di mayoritas bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun dibuka melemah pada perdagangan Senin (23/4). Hingga pukul 09.36 di Jakarta, IHSG terpangkas 0,12% ke posisi 4.176,53. Koreksi indeks dipicu tumbangnya tujuh sektor saham. Penurunan terbesar menerpa sektor pertambangan, yaitu sebesar 0,58%, disusul sektor industri dasar yang jatuh 0,44% Rangkaian saham-saham berkapitalisasi besar yang terseret ke posisi top losers, antara lain ada saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang tergerus 3,49% ke Rp 2.075. Kemudian saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang terperosok 2,44% ke Rp 200, juga saham PT Kawasan Industri Jababbeka Tbk (KIJA) yang turun 2,08% ke Rp 235. Sedangkan, deretan MSCL yang mampu bertengger di posisi top gainers, yaitu saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik 1,37% ke Rp 59.250, dan saham PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) yang reli 1,2% ke level Rp 84. Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo menilai, sebenarnya IHSG sudah menembus resistance di 4.175, sehingga membuka peluang untuk lanjut menguat di kisaran 4.195-4.232. "Belum lagi di minggu ini ada agenda penting yang bernilai positif seperti RUPS BMRI, serta cum dividen dari ITMG dan BBRI, sebutnya. Namun, lanjut Satrio, ada dua berita yang harus diperhatihan investor karena bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar, yaitu tertundanya pemberian investment grade dari S&P, dan yang kedua adalah default notice yang diterima oleh BNBR dari salah satu krediturnya. Jikapun ada tekanan jual, investor sebaiknya mewaspadai penembusan support di level 4.150. "Penembusan di support 4.150 akan membuka koreksi hingga support berikutnya di 4.065, sehingga kami rekomendasikan untuk mengamankan profit bila support 4.150 gagal bertahan" saran Satrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini