HONG KONG. Nafsu akuisisi korporasi asal Asia begitu besar dalam setahun terakhir. Mereka mendanai ekspansi dengan mengeduk utang baru lewat pinjaman bank maupun penerbitan obligasi. Belakangan, perusahaan ingin menghimpun pendanaan melalui penawaran saham perdana (IPO) untuk membiayai utang-utang mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat suku bunga di Asia cenderung rendah, kecuali di China. Hal ini turut membantu sejumlah perusahaan dalam mendanai akuisisi. Namun, sejalan dengan pemangkasan stimulus moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan suku bunga yang mulai meningkat, kini korporasi Asia menimbang opsi membiayai kembali (refinancing) utangnya. WH Group, misalnya, berniat menghimpun dana jumbo melalui IPO senilai US$ 5 miliar di bursa Hong Kong. Pada tahun lalu, produsen daging babi yang berbasis di China ini mengakuisisi Smithfield Foods Inc asal AS sebesar US$ 4,9 miliar. Ini adalah akuisisi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan Tiongkok terhadap aset di AS.
Korporasi Asia ingin go public untuk bayar utang
HONG KONG. Nafsu akuisisi korporasi asal Asia begitu besar dalam setahun terakhir. Mereka mendanai ekspansi dengan mengeduk utang baru lewat pinjaman bank maupun penerbitan obligasi. Belakangan, perusahaan ingin menghimpun pendanaan melalui penawaran saham perdana (IPO) untuk membiayai utang-utang mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat suku bunga di Asia cenderung rendah, kecuali di China. Hal ini turut membantu sejumlah perusahaan dalam mendanai akuisisi. Namun, sejalan dengan pemangkasan stimulus moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan suku bunga yang mulai meningkat, kini korporasi Asia menimbang opsi membiayai kembali (refinancing) utangnya. WH Group, misalnya, berniat menghimpun dana jumbo melalui IPO senilai US$ 5 miliar di bursa Hong Kong. Pada tahun lalu, produsen daging babi yang berbasis di China ini mengakuisisi Smithfield Foods Inc asal AS sebesar US$ 4,9 miliar. Ini adalah akuisisi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan Tiongkok terhadap aset di AS.