Korporasi dan konsumsi jadi andalan bank



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir berusaha meningkatkan kinerja di 2018 dengan menggenjot dua sektor kredit yang berpotensi memberi kontribusi cukup signifikan yakni di konsumer dan korporasi. Oleh karena itu bankir berusaha berkompetisi memperebutkan nasabah tier 1 di sektor ini.

Dalam riset Mandiri Sekuritas, Rabu pekan lalu (14/3), analis Tjandra Lienandjaja, Priscilla Thany dan Silvony Gatherie memproyeksikan, seiring dengan kompetisi memperebutkan nasabah konsumer dan korporasi ini, bank akan berusaha menurunkan suku bunga di kedua sektor tersebut.

Penurunan suku bunga kredit ini bisa berefek pada perolehan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Pada akhir 2017 lalu, NIM perbankan turun 41 basis poin (bps) secara year on year (yoy) menjadi 6,28%. Pada tahun ini diperkirakan margin bank akan terus turun seiring dengan persaingan di sektor konsumer dan korporasi.


Namun pada kuartal I 2018, NIM bank akan sedikit meningkat karena bank masih berusaha menurunkan suku bunga deposito. Hal ini seiring tekanan di suku bunga kredit yang rendah yang bisa berefek ke NIM di kuartal selanjutnya.

Untuk menghadapi persaingan kredit ini, PT Bank Mandiri Tbk berusaha meningkatkan daya saing terutama di segmen kredit korporasi pada tahun ini dengan meningkatkan kredit infrastruktur. Royke Tumilaar, Direktur Korporasi Bank Mandiri mengatakan, pihaknya juga akan meningkatkan pemberian kredit ke industri yang mempunyai daya saing ekspor.

Sementara, Bambang Tribaroto, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menuturkan untuk meningkatkan daya saing di sektor korporasi, BRI akan berusaha meningkatkan kualitas layanan sambil memantau suku bunga.

 Kredit konsumsi

Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memilih fokus ke sektor konsumer. Budi Satria, Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, pada sisa kuartal I 2018 ini pihaknya akan mengkaji penurunan suku bunga di sektor kredit konsumer. "Besarannya sekitar 50 basis poin (bps)–100bps," kata Budi.

Selain menurunkan suku bunga kredit, BTN juga akan mendorong strategi value chain bisnis dengan beberapa BUMN dan perusahaan yang menjadi mitra BTN.

Sementara bagi PT Bank Permata Tbk penurunan bunga konsumer sudah terbatas bahkan cenderung flat untuk produk tertentu. Bianto Surodjo, Direktur Konsumer Bank Permata mengatakan, sepanjang tahun 2017 lalu Bank Permata telah menurunkan suku bunga kredit baik konsumer dan UKM. "Penurunan suku bunga kredit ini sejalan dengan kondisi yang ada di pasar," kata Bianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati