Sejak dahulu kala, anggapan bangsa superior menghiasi sejarah dunia. Sebut saja bangsa Yahudi, Arya hingga Jepang. Yang terakhir masih sangat kental terlihat. Coba saja melongok korporasi Jepang. Sejumlah perusahaan raksasa Jepang dimotori oleh orang asli Jepang. Bahkan, label produk pun merupakan nama-nama yang khas Jepang, semisal Toyota. Namun, sentimen anti bangsa asing tampaknya segera berakhir. Kendati ekonomi Jepang menempati peringkat ke-3 terkuat di dunia, raksasa korporasi Jepang kini mulai terbuka terhadap kehadiran bangsa lain. Akhir pekan lalu, Honda Motor Co secara terbuka menyatakan keinginan membuka pintu direksi bagi asing. Saat ini, seluruh jajaran direksi raksasa otomotif ini diisi oleh warga keturunan asli Jepang. "Kami berpikir sangat serius tentang masuknya direksi non Jepang," ujar Tetsuo Iwamura, Executive Vice President Honda.
Korporasi Jepang membuka diri bagi direksi asing
Sejak dahulu kala, anggapan bangsa superior menghiasi sejarah dunia. Sebut saja bangsa Yahudi, Arya hingga Jepang. Yang terakhir masih sangat kental terlihat. Coba saja melongok korporasi Jepang. Sejumlah perusahaan raksasa Jepang dimotori oleh orang asli Jepang. Bahkan, label produk pun merupakan nama-nama yang khas Jepang, semisal Toyota. Namun, sentimen anti bangsa asing tampaknya segera berakhir. Kendati ekonomi Jepang menempati peringkat ke-3 terkuat di dunia, raksasa korporasi Jepang kini mulai terbuka terhadap kehadiran bangsa lain. Akhir pekan lalu, Honda Motor Co secara terbuka menyatakan keinginan membuka pintu direksi bagi asing. Saat ini, seluruh jajaran direksi raksasa otomotif ini diisi oleh warga keturunan asli Jepang. "Kami berpikir sangat serius tentang masuknya direksi non Jepang," ujar Tetsuo Iwamura, Executive Vice President Honda.