JAKARTA. Pasar obligasi yang tertekan membuat sejumlah korporasi berpikir kembali untuk menerbitkan surat utang. Maklum, kondisi perekonomian yang lebih berisiko mengakibatkan investor meminta yield lebih tinggi. Tentu, ini akan makin membebani korporasi karena harus membayar bunga surat utang yang lebih tinggi. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, penerbitan surat utang yang ditunda itu berasal dari empat perusahaan dengan total emisi sebesar Rp 1,65 triliun. Perusahaan tersebut diantaranya dari sektor perbankan dengan nilai emisi Rp 300 miliar, konstruksi senilai Rp 800 miliar, perkebunan sebesar Rp 200 miliar dan sektor lain-lain sebesar Rp 350 miliar. Direktur Hukum dan Kepatuhan Pefindo, Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan akan menunda penerbitan obligasi hingga tahun depan. Dengan memperhatikan kondisi ekonomi seperti sekarang, Pefindo pesimistis, target penerbitan obligasi korporasi yang diperkirakan sekitar Rp 70 triliun-Rp 80 triliun sepanjang tahun ini akan tercapai.
Korporasi menunda penerbitan obligasi
JAKARTA. Pasar obligasi yang tertekan membuat sejumlah korporasi berpikir kembali untuk menerbitkan surat utang. Maklum, kondisi perekonomian yang lebih berisiko mengakibatkan investor meminta yield lebih tinggi. Tentu, ini akan makin membebani korporasi karena harus membayar bunga surat utang yang lebih tinggi. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, penerbitan surat utang yang ditunda itu berasal dari empat perusahaan dengan total emisi sebesar Rp 1,65 triliun. Perusahaan tersebut diantaranya dari sektor perbankan dengan nilai emisi Rp 300 miliar, konstruksi senilai Rp 800 miliar, perkebunan sebesar Rp 200 miliar dan sektor lain-lain sebesar Rp 350 miliar. Direktur Hukum dan Kepatuhan Pefindo, Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan akan menunda penerbitan obligasi hingga tahun depan. Dengan memperhatikan kondisi ekonomi seperti sekarang, Pefindo pesimistis, target penerbitan obligasi korporasi yang diperkirakan sekitar Rp 70 triliun-Rp 80 triliun sepanjang tahun ini akan tercapai.