KONTAN.CO.ID - Pemerintah sedang berusaha memajukan pertanian Indonesia khususnya petani dengan membuat korporasi petani. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan korporasi ini merupakan kelompok tani besar dengan lahan sekitar 4.000 hektar. Menurut Amran, nantinya saham korporasi ini akan dimiliki oleh petani dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN juga akan berfungsi sebagai pendamping bagi korporasi ini. "Sahamnya nanti 49% untuk petani, sisanya mungkin baiknya milik BUMN supaya petani terlindungi," tutur Amran kepada media, Jumat (15/9). Amran juga mengungkap, terdapat berbagai keuntungan yang didapatkan petani lewat korporasi ini. Pertama, menurutnya petani tidak akan lagi menjual gabah seperti sekarang, tetapi menjual beras. Keuntungan lainnya, mereka juga akan bisa memproduksi benih sendiri.
Korporasi petani, ini penjelasan Menteri Pertanian
KONTAN.CO.ID - Pemerintah sedang berusaha memajukan pertanian Indonesia khususnya petani dengan membuat korporasi petani. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan korporasi ini merupakan kelompok tani besar dengan lahan sekitar 4.000 hektar. Menurut Amran, nantinya saham korporasi ini akan dimiliki oleh petani dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN juga akan berfungsi sebagai pendamping bagi korporasi ini. "Sahamnya nanti 49% untuk petani, sisanya mungkin baiknya milik BUMN supaya petani terlindungi," tutur Amran kepada media, Jumat (15/9). Amran juga mengungkap, terdapat berbagai keuntungan yang didapatkan petani lewat korporasi ini. Pertama, menurutnya petani tidak akan lagi menjual gabah seperti sekarang, tetapi menjual beras. Keuntungan lainnya, mereka juga akan bisa memproduksi benih sendiri.