Korporasi tambah anggaran belanja



JAKARTA. Meski harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berguguran, emiten tetap optimistis menatap tahun depan. Sejumlah perusahaan sudah bersiap ekspansi dan mengerek alokasi belanja modal untuk tahun 2017.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), misalnya, mengalokasikan belanja modal Rp 1,06 triliun di tahun depan. "Anggaran belanja 2017 masih sesuai rencana lima tahunan," ungkap Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR.

Nilai belanja modal SMGR di 2017 sama seperti estimasi tahun ini. Pada 2017, belum ada rencana pembangunan pabrik baru, hanya merampungkan pabrik di Rembang dan Indarung. Adapun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) belum rampung menghitung bujet tahun depan.


Namun PTBA memprediksi belanja 2017 bisa mencapai US$ 500 juta, lebih tinggi dari tahun ini yang diprediksi US$ 300 juta-US$ 400 juta. Sekitar 60% belanja modal akan digunakan untuk proyek pembangkit listrik.

Sementara PT Timah Tbk (TINS) meramal investasi tahun ini dan tahun depan masih sama di kisaran Rp 1 triliun. Dana ini akan dipakai untuk memperkuat produksi.

PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalokasikan belanja modal US$ 230 juta- US$ 240 juta. Angka ini naik 15%-20% daripada anggaran tahun ini yang senilai US$ 200 juta.

Direktur Keuangan UNTR Iwan Hadiantoro mengatakan, dana itu akan digunakan untuk ekspansi di bisnis energi, tambang dan konstruksi. Investasi jumbo juga disiapkan emiten perbankan. Sektor ini bersiap menghadapi serbuan perusahaan financial technology (fintech).

Sehingga alokasi belanja modal bank cukup besar untuk memperkuat sistem digital banking. Sebut saja PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mengalokasikan belanja modal 2017 senilai US$ 150 juta atau Rp 1,97 triliun.

Jumlah ini meningkat daripada estimasi 2016 senilai US$ 100 juta. Belanja modal ini untuk memperkuat infrastruktur mobile banking. Namun, belanja modal PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun.

BBNI menyiapkan Rp 1 triliun, turun dari tahun ini Rp 1,5 triliun. Adapun BBCA menganggarkan Rp 1 triliun-Rp 2 triliun, sementara tahun ini dipatok Rp 2 triliun. Perusahaan negara juga mendapatkan jatah belanja modal lebih besar tahun depan.

Menteri BUMN Rini Soemarno sudah mematok target belanja modal BUMN di 2017 naik menjadi Rp 555 triliun dari tahun ini Rp 416 triliun. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sudah memprediksi kebutuhan belanja 2017 akan mencapai Rp 28 triliun. Jumlah itu naik 102% daripada tahun ini.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai kondisi perekonomian Indonesia di tahun depan masih bagus. "Belanja pemerintah dan belanja BUMN akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi," tutur Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News