SEOUL. Mulai Juli nanti, Korea Selatan (Korsel) akan melarang perbankan mengucurkan kredit valuta asing (valas) ke perusahaan lokal untuk keperluan domestik. Langkah itu merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Negeri Gingseng mengurangi volatilitas aliran dana dan spekulasi di pasar uang. "Pembatasan kredit valas akan mengurangi utang luar negeri dan melindungi perusahaan lokal dari risiko naik turunnya nilai tukar yang terlalu lebar," demikian pernyataan Bank of Korea, Rabu (23/6). Korsel mengikuti langkah banyak negara, seperti Taiwan dan Rusia yang mulai memperketat aliran dana asing dan membatasi pergerakan nilai tukar mereka. Apalagi, mata uang won di kuartal I 2010 sudah anjlok 4,8% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan menjadi mata uang asia berkinerja paling buruk.
Korsel Batasi Kredit Valas untuk Domestik
SEOUL. Mulai Juli nanti, Korea Selatan (Korsel) akan melarang perbankan mengucurkan kredit valuta asing (valas) ke perusahaan lokal untuk keperluan domestik. Langkah itu merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Negeri Gingseng mengurangi volatilitas aliran dana dan spekulasi di pasar uang. "Pembatasan kredit valas akan mengurangi utang luar negeri dan melindungi perusahaan lokal dari risiko naik turunnya nilai tukar yang terlalu lebar," demikian pernyataan Bank of Korea, Rabu (23/6). Korsel mengikuti langkah banyak negara, seperti Taiwan dan Rusia yang mulai memperketat aliran dana asing dan membatasi pergerakan nilai tukar mereka. Apalagi, mata uang won di kuartal I 2010 sudah anjlok 4,8% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan menjadi mata uang asia berkinerja paling buruk.