KONTAN.CO.ID - GOHEUNG, KOREA SELATAN. Korea Selatan dijadwalkan melakukan uji peluncuran pertama roket buatan dalam negeri pada Kamis, sebagai langkah besar untuk memulai program luar angkasa negara itu. Roket KSLV-II NURI yang dihiasi dengan bendera Korea Selatan berdiri di landasan peluncurannya di Pusat Luar Angkasa Naro sebelum jadwalnya pukul 5 sore. Roket NURI, atau "dunia", dirancang untuk menempatkan muatan 1,5 ton ke orbit 600 km hingga 800 km (373 mil-497 mil) di atas Bumi. Rencana masa depan Korea Selatan menyerukan peluncuran satelit pengawasan, navigasi, dan komunikasi, dan bahkan penyelidikan bulan. Peluncuran itu secara tentatif dijadwalkan satu jam sebelumnya, tetapi para pejabat mengatakan mereka menghadapi penundaan dalam memeriksa katup di pesawat itu. Kondisi cuaca juga dipantau di tengah laporan angin kencang di bagian atas atmosfer. "Roket itu sendiri tidak memiliki masalah," kata Yong Hong-taek, wakil menteri ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam sebuah pengarahan di pusat antariksa.
Korsel bersiap meluncurkan roket luar angkasa pertama yang diproduksi di dalam negeri
KONTAN.CO.ID - GOHEUNG, KOREA SELATAN. Korea Selatan dijadwalkan melakukan uji peluncuran pertama roket buatan dalam negeri pada Kamis, sebagai langkah besar untuk memulai program luar angkasa negara itu. Roket KSLV-II NURI yang dihiasi dengan bendera Korea Selatan berdiri di landasan peluncurannya di Pusat Luar Angkasa Naro sebelum jadwalnya pukul 5 sore. Roket NURI, atau "dunia", dirancang untuk menempatkan muatan 1,5 ton ke orbit 600 km hingga 800 km (373 mil-497 mil) di atas Bumi. Rencana masa depan Korea Selatan menyerukan peluncuran satelit pengawasan, navigasi, dan komunikasi, dan bahkan penyelidikan bulan. Peluncuran itu secara tentatif dijadwalkan satu jam sebelumnya, tetapi para pejabat mengatakan mereka menghadapi penundaan dalam memeriksa katup di pesawat itu. Kondisi cuaca juga dipantau di tengah laporan angin kencang di bagian atas atmosfer. "Roket itu sendiri tidak memiliki masalah," kata Yong Hong-taek, wakil menteri ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam sebuah pengarahan di pusat antariksa.