Korut Luncurkan 4 Rudal Balistik Dalam Sepekan untuk Sambut Kehadiran Kapal Selam AS



KONTAN.CO.ID - Korea Utara telah meluncurkan empat rudal balistiknya dalam sepekan sebagai bentuk protes atas kehadiran dua unit kapal selam berkemampuan nuklir milik Angkatan Laut AS di Korea Selatan.

Peluncuran terbaru terjadi pada hari Senin (24/7) malam, beberapa jam setelah kapal selam bertenaga nuklir AS tiba di pangkalan angkatan laut mereka di pulau Jeju, wilayah selatan Korea Selatan.

Angkatan Laut Korea Selatan melaporkan bahwa kehadiran kapal selam AS itu bertujuan untuk memuat pasokan militer sebagai bagian dari misi operasional yang tidak disebutkan.


Baca Juga: Korea Utara Tembakan 2 Rudalnya Setelah Kapal Selam AS Tiba di Pangkalan Jeju

Melansir Reuters, Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan adanya peluncuran  dua rudal balistik oleh Korea Utara di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

Melihat aksi tersebut, militer AS mengatakan sedang berkonsultasi erat dengan sekutunya tentang peluncuran rudal Korea Utara. Oleh AS, peluncuran ini digambarkan sebagai upaya destabilisasi.

"Peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel dan wilayah AS atau sekutu AS," ungkap militer AS dalam pernyataannya hari Senin.

Baca Juga: Korea Utara Sambut Kehadiran Kapal Selam AS dengan Peluncuran Dua Rudal Balistik

Empat Rudal dalam Sepekan

Pekan lalu, tepatnya pada hari Rabu (19/7), militer Korea Utara juga menembakkan dua rudal balistik sebagai respons atas hadirnya kapal selam AS di pelabuhan Korea Selatan.

Kehadiran kapal selam AS di Korea Selatan pekan lalu juga menjadi kehadiran pertama kapal tersebut dalam empat dekade.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, dua rudal balistik Korea Utara itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. 

"Rudal pertama mencapai ketinggian 50 km dan melesat sejauh 550 km. Rudal kedua terbang setinggi 50 km dan terbang sejauh 600 km," kata Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada, dikutip Reuters.

Baca Juga: Biden Rencanakan KTT AS-Jepang-Korsel, Ancaman Militer Korut Jadi Agenda Utama

Segera setelahnya, Jepang langsung mengajukan protes terhadap peluncuran rudal melalui saluran diplomatik.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan meminta Korea Utara untuk menghentikan peluncuran semacam itu.

"Kami mengutuk keras peluncuran rudal balistik berturut-turut Korea Utara sebagai tindakan provokatif serius yang merusak perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea serta komunitas internasional, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," kata JCS dalam pernyataannya.