Korut : Tak ada lagi ruang untuk dialog bagi Korsel



BEIJING. Korea Utara (Korut) menyatakan tidak ada ruang untuk dialog lagi dengan Korea Selatan (Korsel). Pernyataan ini keluar di saat utusan Korsel berkunjung ke Beijing. Utusan Korsel untuk urusan Korea Utara, Wi Sung-lac berada di Beijing bersama rekannya Wu Dawei.

Pernyataan ini, seperti yang dilaporkan kantor berita Korsel Yonhap, terkait dengan tensi yang tetap meningkat di antara kedua negara pasca insiden semenanjung Korea tahun lalu. Diplomasi selama ini terus didorong untuk mencari cara guna mengembalikan kembali pembicaraan terkait proyek nuklir Korea Utara.

Pertemuan enam pihak yang terdiri dari dua Korea, China, Rusia, Jepang dan AS ini terhenti pada tahun 2009. Upaya untuk mengembalikan pertemuan ini menjadi sulit setelah dua insiden tahun lalu, yaitu penenggelaman kapal perang Korsel yang menewaskan 46 pelautnya dan penembakan yang dilakukan Korea Utara ke sebuah pulau yang diklaim dimiliki oleh Korsel dan menewaskan sejumlah warga sipil.


Selama ini China memang dikenal sebagai sekutu Korea Utara dan baru-baru ini akan membuka zona ekonomi bersama di perbatasan mereka. Upacara pembukaan zona ekonomi bersama itu terletak di dua pulau, Hwanggumphyong dan Wihwa di muara sungai Yalu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il bulan lalu berkunjung ke China, yang oleh China disebut kedatangannya sebagai undangan untuk mempelajari peningkatan ekonomi China. Korea Utara saat ini masih dikenai sanksi dengan memotong bantuan pangan dan listrik.

AS dan Uni Eropa saat ini tengah mempelajari apakah sanksi pemotongan bantuan pangan dilanjutkan atau tidak, dan belum menentukan batas waktu atas kebijakan tersebut.

Editor: