Korut tembak rudal lagi, AS tak bisa berkata-kata



SEOUL. Kritik dari dunia internasional tak menghentikan Korea Utara (Korut) dalam melakukan uji coba rudal balistik. Menurut pihak militer Korea Selatan (Korsel), pada hari ini (5/4), Korut kembali menembakkan rudak dari pantai timurnya ke arah laut Peninsula.

Aksi ini dilakukan menjelang pertemuan antara pimpinan negara Amerika Serikat dan China yang dijadwalkan akan membahas mengenai program senjata Pyongyang.

Sekadar informasi, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China  Xi Jinping akan berlangsung pada pekan ini di Florida. Menurut pejabat senior Gedung Putih pada Selasa (4/4), salah satu isu utama yang akan dibahas adalah bagaimana mengendalikan Korut. Dia juga mengatakan, pembahasan isu ini juga merupakan ujian atas hubungan AS-China.


Dia juga menjelaskan, presiden melihat Trump melihat pertemuan ini sebagai langkah awal dalam hubungan yang berorientasi hasil dan dia menginginkan hubungan ekonomi yang adil, seimbang, dan berdasarkan timbal balik.

Setelah rudal diluncurkan, AS mengeluarkan pernyataan resminya.

"Peluncuran rudal balistik Korut adalah rudal dengan jarak tempuh intermediate. AS sudah cukup berbicara mengenai Korut. Kami tak memiliki komentar apa-apa lagi," demikian penjelasan Menteri Luar Negeri AS Rex W Tillerson.

Setiap peluncuran objek dengan menggunakan teknologi rudal balistik merupakan aksi pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun Korut berkelit dengan mengatakan hal itu merupakan hak kedaulatan untuk mempertahankan diri dan eksplorasi ruang angkasa.

Dua pekan lalu, Korut juga berupaya meluncurkan rudal balistik dari pantai timurnya. Sebelumnya, pada awal Maret, Korut menembakkan empat rudal dengan mengarahkan ke Jepang.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie