SINGAPURA. Mayoritas indeks acuan di emerging market memberikan sinyal merah pada transaksi hari ini (12/2). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.42 waktu Hong Kong, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,1% menjadi 1.058,19. Dalam setiap tiga saham yang turun, terdapat dua saham yang naik. Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: Korea Electric Power Corp turun 0,3% setelah kantor berita Korea Utara memberikan konfirmasi mengenai uji coba nuklir pada hari ini; PT Perusahaan Gas Negara Tbk melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir setelah memprediksi kenaikan laba akibat nilai tukar; serta OCI Co yang kenaikannnya terbesar dalam lima pekan setelah mengumumkan akan meningkatkan produksi polysilicon. "Prospek jangka panjang Indonesia masih tetap bagus. Uji coba nuklir Korut bukan menjadi kecemasan utama. Apalagi hal ini sudah pernah dilakukan sebelumnya di Korea. Jika pun ada dampaknya, hal itu sifatnya hanya sementara," jelas Aldo Perkasa, analis PT Mandiri Manajemen Investasi.Sekadar tambahan informasi, Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklir pada hari ini (12/2). Ini menandakan, pemerintah Korut tidak mengindahkan imbauan komunitas internasional yang sudah mengisolasi negara tersebut dari perekonomian global. Menurut penasihat pertahanan Korut Chun Yung Woo, uji coba nuklir dilakukan pada pukul 11.57 waktu setempat. Kementerian pertahanan Korut memprediksi yield nuklir berkisar 6-7 kiloton, lebih besar dari dua uji coba nuklir sebelumnya. Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 lalu diperkirakan memiliki yield sebesar 15 kiloton dan menewaskan 140.000 orang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Korut ujicoba nuklir, emerging market melempem
SINGAPURA. Mayoritas indeks acuan di emerging market memberikan sinyal merah pada transaksi hari ini (12/2). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.42 waktu Hong Kong, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,1% menjadi 1.058,19. Dalam setiap tiga saham yang turun, terdapat dua saham yang naik. Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: Korea Electric Power Corp turun 0,3% setelah kantor berita Korea Utara memberikan konfirmasi mengenai uji coba nuklir pada hari ini; PT Perusahaan Gas Negara Tbk melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir setelah memprediksi kenaikan laba akibat nilai tukar; serta OCI Co yang kenaikannnya terbesar dalam lima pekan setelah mengumumkan akan meningkatkan produksi polysilicon. "Prospek jangka panjang Indonesia masih tetap bagus. Uji coba nuklir Korut bukan menjadi kecemasan utama. Apalagi hal ini sudah pernah dilakukan sebelumnya di Korea. Jika pun ada dampaknya, hal itu sifatnya hanya sementara," jelas Aldo Perkasa, analis PT Mandiri Manajemen Investasi.Sekadar tambahan informasi, Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklir pada hari ini (12/2). Ini menandakan, pemerintah Korut tidak mengindahkan imbauan komunitas internasional yang sudah mengisolasi negara tersebut dari perekonomian global. Menurut penasihat pertahanan Korut Chun Yung Woo, uji coba nuklir dilakukan pada pukul 11.57 waktu setempat. Kementerian pertahanan Korut memprediksi yield nuklir berkisar 6-7 kiloton, lebih besar dari dua uji coba nuklir sebelumnya. Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 lalu diperkirakan memiliki yield sebesar 15 kiloton dan menewaskan 140.000 orang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News