KONTAN.CO.ID - Demam K-pop dan drama Korea nampaknya dimanfaatkan betul dari sisi bisnis oleh perusahaan ritel asal Korea. Salah satunya adalah PT GS Retail Indonesia yang mengaku menjadikan produk-produk asal Korea sebagai andalannya menarik minat masyarakat untuk berbelanja. Asal tahu saja, GS Supermarket sendiri belum genap setahun beroperasi di Indonesia namun manajemen mengaku animo masyarakat sangat baik. Koo In Hoo, Direktur PT GS Retail Indonesia mengatakan bahwa perusahaan memang menjadikan produk Korea sebagai salah satu driven penjualan. Tidak hanya menjual makanan yang bersifat etnik, perusahaan juga menyediakan produk-produk kecantikan asal negeri gingseng. Dua produk tersebut banyak diminati oleh anak muda khususnya kaum hawa yang menggandrungi K-pop dan drama korea. "Kami melihat Indonesia masih sangat menjanjikan marketnya, karena generasi mudanya masih banyak dibandingkan Korea dan Jepang. Jadi demand masih tinggi, jadi nanti generasi mudanya itu akan punya income yang lebih tinggi dan konsumsi lebih tinggi," ujarnya kepada KONTAN, Senin (28/8)
Kosmetik, makanan Korea andalan GS Supermarket
KONTAN.CO.ID - Demam K-pop dan drama Korea nampaknya dimanfaatkan betul dari sisi bisnis oleh perusahaan ritel asal Korea. Salah satunya adalah PT GS Retail Indonesia yang mengaku menjadikan produk-produk asal Korea sebagai andalannya menarik minat masyarakat untuk berbelanja. Asal tahu saja, GS Supermarket sendiri belum genap setahun beroperasi di Indonesia namun manajemen mengaku animo masyarakat sangat baik. Koo In Hoo, Direktur PT GS Retail Indonesia mengatakan bahwa perusahaan memang menjadikan produk Korea sebagai salah satu driven penjualan. Tidak hanya menjual makanan yang bersifat etnik, perusahaan juga menyediakan produk-produk kecantikan asal negeri gingseng. Dua produk tersebut banyak diminati oleh anak muda khususnya kaum hawa yang menggandrungi K-pop dan drama korea. "Kami melihat Indonesia masih sangat menjanjikan marketnya, karena generasi mudanya masih banyak dibandingkan Korea dan Jepang. Jadi demand masih tinggi, jadi nanti generasi mudanya itu akan punya income yang lebih tinggi dan konsumsi lebih tinggi," ujarnya kepada KONTAN, Senin (28/8)