KONTAN.CO.ID - BATAM. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk Kota Batam menjadi salah satu momok yang dihadapi Pemprov Kepulauan Riau. Bagaimana tidak, masyarakat ibu kota provinsi tersebut terancam kekeringan lantaran kebutuhan sumber air baku di atas pasokan yang ada. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), jumlah penduduk Kota Batam pada 2016 lalu mencapai 1,2 juta jiwa. Angka tersebut meningkat pesat bila dibandingkan tahun 2010 yang hanya 944.000 jiwa. Sementara, kebutuhan air baku saat ini mencapai 3.250 liter per detik. Tujuh waduk dan satu embung yang ada, baru mampu memasok sekitar 2.800 liter. Adapun angka kebutuhan air baku diprediksi meningkat hingga 4.500 liter per detik pada 2020 mendatang.
Kota Batam terancam kekeringan pada 2020
KONTAN.CO.ID - BATAM. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk Kota Batam menjadi salah satu momok yang dihadapi Pemprov Kepulauan Riau. Bagaimana tidak, masyarakat ibu kota provinsi tersebut terancam kekeringan lantaran kebutuhan sumber air baku di atas pasokan yang ada. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), jumlah penduduk Kota Batam pada 2016 lalu mencapai 1,2 juta jiwa. Angka tersebut meningkat pesat bila dibandingkan tahun 2010 yang hanya 944.000 jiwa. Sementara, kebutuhan air baku saat ini mencapai 3.250 liter per detik. Tujuh waduk dan satu embung yang ada, baru mampu memasok sekitar 2.800 liter. Adapun angka kebutuhan air baku diprediksi meningkat hingga 4.500 liter per detik pada 2020 mendatang.