Kota Yogyakarta minta tambahan elpiji melon



YOGYAKARTA. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta mengusulkan tambahan kuota elpiji tiga kilogram "melon" untuk 2016 sebanyak 14% dibanding kuota tahun ini.

"Usulan penambahan kuota ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan elpiji tiga kilogram tahun depan. Ada berbagai pertimbangan yang kami gunakan untuk menentukan usulan ini," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Jumat.

Jika permintaan tersebut direalisasikan, maka kuota elpiji tiga kilogram yang didistribusikan di Kota Yogyakarta akan mengalami kenaikan dari rata-rata 20.000 tabung per hari menjadi sekitar 26.000 tabung per hari.


Sementara itu, sejumlah pertimbangan yang digunakan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta untuk mengusulkan tambahan kuota pada 2016 di antaranya potensi pertumbuhan pengguna elpii tiga kilogram, perkiraan peningkatan kebutuhan tahun depan termasuk upaya menekan inflasi.

"Usulan tersebut sudah dikoordinasikan dengan Hiswana Migas dan Pertamina," katanya.

Pada tahun ini, Kota Yogyakarta memperoleh alokasi kuota elpiji tiga kilogram sebanyak 6.265.738 tabung atau mengalami kenaikan 7,5% dibanding tahun lalu.

Meskipun demikian, tambahan kuota tersebut lebih kecil dibanding usulan tambahan kuota yang diajukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Kota Yogyakarta yaitu sebesar 22%.

Sementara itu, penyerapan elpiji tiga kilogram di Kota Yogyakarta, lanjut Suyana sudah sesuai dengan tata kala distribusi yang ditetapkan Pertamina yaitu menyesuaikan kebutuhan di masyarakat.

"Pada saat libur panjang seperti Lebaran atau sebentar lagi menghadapi libur sekolah, Natal dan Tahun Baru, maka permintaan dari masyarakat diperkirakan meningkat," katanya.

Jika kuota elpiji di Kota Yogyakarya tidak mencukupi kebutuhan, lanjut Suyana, maka akan dipenuhi dari kelebihan kuota daerah lain.

"Hal yang sama sempat berlaku saat kebutuhan solar di DIY meningkat karena penutupan jalur Pantura untuk kendaraan dimensi besar akibat rusaknya Jembatan Comal beberapa waktu lalu," katanya.

Sedangkan harga eceran tertinggi di tingkat pangkalan tidak diubah yaitu ditetapkan Rp 15.500 per tabung.

"Harga di tingkat konsumen dari pengecer bisa lebih tinggi dari itu. Kami hanya bisa melakukan pengawasan hingga pangkalan. Di Kota Yogyakarta saja, ada sekitar 600 pangkalan dan 12 agen," katanya. (Eka Arifa Rusqiyati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto