Tidak memiliki ketrampilan dalam membuat tempat hantaran, rupanya tidak menyurutkan niat Yunita W Koesnanto dan Nina A. Kusnanto untuk membesut usaha Lilydale Box. Dengan berbekal modal awal Rp 20 juta dan dukungan kedua orang tuanya, kakak beradik ini ini mulai membeli boks hantaran dari produsen lain untuk dibongkar guna mencari tahu proses pembuatannya. Menurut Nina, tidak mudah memproduksi tempat hantaran. Uji cobanya pun sering gagal karena bentuk yang kurang rapi, kesalahan dalam menjahit bahan sampai dengan penggunaan lapisan bahan yang kurang tepat. Saat itu, uji coba produksi sudah dilakukan oleh perajin mereka yang berada di Jalan Raya Pelemwatu Km 3, Menganti, Gresik, Jawa Timur. Asal tahu saja, proses uji coba tersebut dilakukan disela-sela mereka tidak memproduksi kerajinan rotan.
Kotak hantaran antar sukses dua bersaudara (2)
Tidak memiliki ketrampilan dalam membuat tempat hantaran, rupanya tidak menyurutkan niat Yunita W Koesnanto dan Nina A. Kusnanto untuk membesut usaha Lilydale Box. Dengan berbekal modal awal Rp 20 juta dan dukungan kedua orang tuanya, kakak beradik ini ini mulai membeli boks hantaran dari produsen lain untuk dibongkar guna mencari tahu proses pembuatannya. Menurut Nina, tidak mudah memproduksi tempat hantaran. Uji cobanya pun sering gagal karena bentuk yang kurang rapi, kesalahan dalam menjahit bahan sampai dengan penggunaan lapisan bahan yang kurang tepat. Saat itu, uji coba produksi sudah dilakukan oleh perajin mereka yang berada di Jalan Raya Pelemwatu Km 3, Menganti, Gresik, Jawa Timur. Asal tahu saja, proses uji coba tersebut dilakukan disela-sela mereka tidak memproduksi kerajinan rotan.